14 ekor bayi panda lucu nan menggemaskan, diletakkan bersama di sebuah tempat tidur di pusat penelitian dan pengembangbiakkan panda Chengdu yang terletak di barat daya Cina. Dengan dipamerkannya bayi-bayi panda yang menyerupai boneka, sontak menyita perhatian media untuk segera mengabadikan wajah-wajah lucu mereka.
Bayi-bayi panda ini lahir selama periode bulan Juli hingga September, kemudian dibesarkan di dua kamar dengan fasilitas khusus. Kelahiran belasan ekor panda seolah menjadi angin segar bagi Cina dan menjadi jawaban atas tantangan penegembangbiakan panda yang merupakan hewan asli Cina namun jumlahnya terbatas dan terancam punah.
Kemungkinan saat ini masih ada 1.600 panda raksasa yang masih berkeliaran di hutan pegunungan Cina tengah dan lebih dari 300 ekor panda hidup dalam tempat penampungan dengan berbagai fasilitas di seluruh dunia. Diakui para dokter hewan, pengembangbiakan panda merupakan proses pengembangbiakan yang terbilang sulit.
"Pengembangbiakan panda bisa menjadi sulit, meskipun kemajuan teknologi dalam dunia kedokteran hewan memungkinkan ilmuwan untuk memahami biologi panda dan pengaplikasian praktek inseminasi buatan," kata Marc Brody, penasihat senior bagi konserbasi dan pengembangan berkelanjutan di Cagar Alam Wolong.
Tujuan utama program penangkaran adalah untuk memperkenalkan kembali panda ke hutan bambu Cina. Meskipun sebagian besar panda dilindungi, kebanyakan dari mereka masih terpisah-pisah sehingga hanya ada sebagian kecil panda yang masih berada di jalurnya berkeliaran di alam bebas.
Saat ini para ilmuwan telah memelakukan dua praktek reintroduksi (pengenalan kembali). Pertama, panda Xiang Xiang ke penangkaran di propinsi Sichuan apada tahun 2007 setelah dipukuli oleh seorang penduduk pria liar di Wolong. Kedua, panda yang Tao Tao yang tinggal di cagar alam Lipzing sejak tahun 2012. Panda yang hidup di fasilitan penangkaran di luar Cina merupakan panda pinjaman yang nantinya akan dikembalikan kembali ke negara itu.
"Pada akhirnya penangkaran hanya bisa membawa kita sampai sejauh ini saja, kontribusi terbesar sebenarnya bukanlah kelahiran panda tunggal semata namun keinginan untuk memberikan dukungan terhadap konservasi secara umum," kata Brody.
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.