PSYCHOLOGY

“A wonderful fact to reflect upon, that every human creature is constituted to be that profound secret and mystery to every other.”

SCIENCE

"To raise new questions, new possibilities, to regard old problems from a new angle, requires creative imagination and marks real advance in science."

HISTORY

"History never looks like history when you are living through it."

ART

""The aim of art is to represent not the outward appearance of things, but their inward significance." ."

NATURE

"Look deep into nature, and then you will understand everything better."

Sunday, June 30, 2013

Tipe Kecerdasan Menurut Howard Gardner

                                   
                                       

Selain bahwa setiap individu memiliki intelegensi yang berbeda-beda, ternyata intelegensi pun memiliki berbagai jenis. Dalam hal ini terdapat teori yang paling mutakhir tentang jenis-jenis intelegensi, yaitu teori Multiple Intelligence ‘kecerdasan majemuk’ yang dikemukakan oleh Dr. Howard Gardner.

Sekitar dua puluh lima tahun yang lalu, Dr. Howard Gardner menemukan sebuah teori tentang kecerdasan. Ia mengatakan bahwa manusia lebih rumit daripada apa yang dijelaskan dari tes IQ atau tes apapun itu. Ia juga mengatakan bahwa orang yang berbeda memiliki kecerdasan yang berbeda. Pada tahun 1983 Howard Gardner dalam bukunya The Theory of Multiple Intelegence, mengusulkan tujuh macam komponen kecerdasan, yang disebutnya dengan Multiple Intelegence (Intelegensi Ganda). Intelegensi ganda tersebut meliputi: (1) kecerdasan linguistic-verbal dan (2) kecerdasan logiko-matematik yang sudah dikenal sebelumnya, ia menambahkan dengan komponen kecerdasan lainnya yaitu (3) kecerdasan spasial-visual, (4) kecerdasan ritmik-musik, (5) kecerdasan kinestetik, (6) kecerdasan interpersonal, (7) kecerdasan intrapersonal. Sekarang tujuh kecerdasan tersebut di atas sudah bertambah lagi dengan satu komponen kecerdasan yang lain, yaitu (8) kecerdasan naturalis.

1. Kecerdasan Linguistic-Verbal Kecerdasan linguistik (Linguistic intelligence)

Kecerdasan ini berupa kemampuan untuk menyusun pikirannya dengan jelas juga mampu mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata seperti berbicara, menulis, dan membaca. Orang dengan kecerdasan verbal ini sangat cakap dalam berbahasa, menceriterakan kisah, berdebat, berdiskusi, melakukan penafsiran, menyampaikan laporan dan berbagai aktivitas lain yang terkait dengan berbicara dan menulis. Kecerdasan ini sangat diperlukan pada profesi pengacara, penulis, penyiar radio/televisi, editor, guru.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.

  1. Mampu membaca, mengerti apa yang dibaca. 
  2. Mampu mendengar dengan baik dan memberikan respons dalam suatu komunikasi verbal.
  3. Mampu menirukan suara, mempelajari bahasa asing, mampu membaca karya orang lain.
  4. Mampu menulis dan berbicara secara efektif.
  5. Tertarik pada karya jurnalism, berdebat, pandai menyampaikan cerita atau melakukan perbaikan pada karya tulis.
  6. Mampu belajar melalui pendengaran, bahan bacaan, tulisan dan melalui diskusi, ataupun debat.
  7. Peka terhadap arti kata, urutan, ritme dan intonasi kata yang diucapkan.
  8. Memiliki perbendaharaan kata yang luas, suka puisi, dan permainan kata.
Profesi: pustakawan, editor, penerjemah, jurnalis, tenaga bantuan hukum, pengacara, sekretaris, guru bahasa, orator, pembawa acara di radio / TV, dan sebagainya.

2. Kecerdasan Logis - Matematik (Logical – mthematical intelligence)

Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan angka-angka dan bilangan, berpikir logis dan ilmiah, adanya konsistensi dalam pemikiran.. Seseorang yang cerdas secara logika-matematika seringkali tertarik dengan pola dan bilangan/angka-angka. Mereka belajar dengan cepat operasi bilangan dan cepat memahami konsep waktu, menjelaskan konsep secara logis, atau menyimpulkan informasi secara matematik. Kecerdasan ini amat penting karena akan membantu mengembangkan keterampilan berpikir dan logika seseorang. Dia menjadi mudah berpikir logis karena dilatih disiplin mental yang keras dan belajar menemukan alur piker yang benar atau tidak benar. Di samping itu juga kecerdasan ini dapat membantu menemukan cara kerja, pola, dan hubungan, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, mengklasifikasikan dan mengelompokkan, meningkatkan pengertian terhadap bilangan dan yang lebih penting lagi meningkatkan daya ingat.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.

  1. Mengenal dan mengerti konsep jumlah, waktu dan prinsip sebab-akibat. 
  2. Mampu mengamati objek dan mengerti fungsi dari objek tersebut.
  3. Pandai dalam pemecahan masalah yang menuntut pemikiran logis.
  4. Menikmati pekerjaan yang berhubungan dengan kalkulus, pemograman komputer, metode riset.
  5. Berpikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti-bukti, membuat hipotesis, merumuskan dan membangun argumentasi kuat.
  6. Tertarik dengan karir di bidang teknologi, mesin, teknik, akuntansi, dan hukum.
  7. Menggunakan simbol-simbol abstrak untuk menjelaskan konsep dan objek yang konkret.
Profesi: auditor, akuntan, ilmuwan, ahli statistik, analisis / programer komputer, ahli ekonomi, teknisi, guru IPA / Fisika, dan sebagainya.

3. Kecerdasan Spasial-Visual (Spatial intelligence)

Kecerdasan ini ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk melihat secara rinci gambaran visual yang terdapat di sekitarnya. Seorang seniman dapat memiliki kemampuan persepsi yang besar. Bila mereka melihat sebuah lukisan, mereka dapat melihat adanya perbedaan yang tampak di antara goresan-goresan kuas, meskipu orang lain tidak mampu melihatnya. Dengan mengamati sebuah foto, seorang fotografer dapat membuat analisis mengenai kelemahan atau kekuatan dari foto tersebut seperti arah datangnya cahaya, latar belakang, dan sebagainya, bahkan mereka dapat memberi jalan keluar bagaimana seandainya foto itu ditingkatkan kualitasnya. Kecerdasan ini sangat dituntut pada profesi-profesi seperti fotografer, seniman, navigator, arsitek. Pada orang-orang ini dituntut untuk melihat secara tepat gambaran visual dan kemudian member arti terhadap gambaran tersebut.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.

  • Senang mencoret-coret, menggambar, melukis dan membuat patung. 
  • Senang belajar dengan grafik, peta, diagram, atau alat bantu visual lainnya.
  • Kaya akan khayalan, imaginasi dan kreatif.
  • Menyukai poster, gambar, film dan presentasi visual lainnya.
  • Pandai main puzzle, mazes dan tugas-lugas lain yang berkaitan dengan manipulasi.
  • Belajar dengan mengamati, melihat, mengenali wajah, objek, bentuk, dan warna.
  • Menggunakan bantuan gambar untuk membantu proses mengingat.
Profesi: insinyur, surveyor, arsitek, perencana kota, seniman grafis, desainer interior, fotografer, guru kesenian, pilot, pematung, dan sebagainya.

4. Kecerdasan Ritmik-Musik (Musical intelligence)

Kecerdasan ritmik-musikal adalah kemampuan seseorang untuk menyimpan nada di dalam benaknya, untuk mengingat irama, dan secara emosional terpengaruh oleh musik. Kecerdasan musikal merupakan suatu alat yang potensial karena harmoni dapat merasuk ke dalam jiwa seseorang melalui tempat-tempat yang tersembunyi di dalam jiwa (Plato). Musik dapat membantu seseorang mengingat suatu gerakan tertentu, perhatikan seseorang atau sekelompok orang yang sedang menari atau berolahraga senam ritmik mesti selalu disertai dengan alunan musik.

Banyak pakar berpendapat bahwa kecerdasan musik merupakan kecerdasan pertama yang harus dikembangkan dilihat dari sudut pandang biologi (saraf) kekuatan musik, suara dan irama dapat menggeser pikiran, member ilham, meningkatkan ketakwaan, meningkatkan kebanggan nasional dan mengungkapkan kasih saying untuk orang lain.

Kecerdasan musikal dapat member nilai positip bagi siswa karena: (a) meningkatkan daya kemampuan mengingat; (c) meningkatkan prestasi/kecerdasan; (c) meningkatkan kreativitas dan imajinasi.

Suatu studi yang dikutip oleh May Lim (2008) menunjukkan bahwa sekelompok siswa yang kepadanya diperdengarkan musik selama delapan bulan mengalami peningkanan dalam IQ spatial sebesar 46% sementara kelompok kontrol yang tidak diperdengarkan musik hanya meningkat 6%.Mungkin sering kita melihat ada siswa atau orang yang lebih suka belajar bila ada musik yang diperdengarkan (Gaya belajar auditory). Pada orang ini informasi akan lebih mudah tersimpan di dalam memorinya , karena mereka mampu mengoasiasikan irama musik dengan informasi pengetahuan yang mereka baca meskipun kadang-kadang mereka tidak menyadarinya.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.

  • Menyukai banyak jenis alat musik dan selalu tertarik untuk memainkan alat musik. 
  • Mudah mengingat lirik lagu dan peka terhadap suara-suara.
  • Mengerti nuansa dan emosi yang terkandung dalam sebuah lagu.
  • Senang mengumpulkan lagu, baik CD, kaset, atau lirik lagu.
  • Mampu menciptakan komposisi musik.
  • Senang improvisasi dan bermain dengan suara.
  • Menyukai dan mampu bernyanyi.
  • Tertarik untuk terjun dan menekuni musik, baik sebagai penyanyi atau pemusik.
  • Mampu menganalisis / mengkritik suatu musik.
Profesi: DJ, musikus, pembuat instrumen, tukang stem piano, ahli terapi musik, penulis lagu, insinyur studio musik, dirigen orkestra, penyanyi, guru musik, penulis lirik lagu, dan sebagainya.

5. Kecerdasan Kinestetik (bodily- kinesthetic intelligence)

Kecerdasan ini ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk membangun hubungan yang penting antara pikiran dengan tubuh, yang memungkin tubuh untuk memanipulasi objek atau menciptakan gerakan. Secara biologi ketika lahir semua bayi dalam keadaan tidak berdaya, kemudian berangsur-angsur berkembang dengan menunjukkan berbagai pola gerakan, tengkurap, “berangkang”, berdiri, berjalan, dan kemudian berlari, bahkan pada usia remaja berkembang kemampuan berenang dan akrobatik.

Kecerdasan ini amat penting karena bermanfaat untuk (a) meningkatkan kemampuan psikomotorik, (b) meningkatkan kemampuan sosial dan sportivitas, (c) membangun rasa percaya diri dan harga diri dan sudah barang tentu (d) meningkatkan kesehatan.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.

  • Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara trampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran, perasaan, dan mampu bekerja dengan baik dalam menangani objek. 
  • Memiliki kontrol pada gerakan keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunan dalam bergerak.
  • Menyukai pengalaman belajar yang nyata seperti field trip, role play, permainan yang menggunakan fisik.
  • Senang menari, olahraga dan mengerti hidup sehat.
  • Suka menyentuh, memegang atau bermain dengan apa yang sedang dipelajari.
  • Suka belajar dengan terlibat secara langsung, ingatannya kuat terhadap apa yang dialami atau dilihat.
Profesi: ahli terapi fisik, ahli bedah, penari, aktor, model, ahli mekanik / montir, tukang bangunan, pengrajin, penjahit, penata tari, atlet profesional, dan sebagainya.

6. Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal intelligence)

Kecerdasan ini berkait dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Pada saat berinteraksi dengan orang lain, seseorang harus dapat memperkirakan perasaan, temperamen, suasana hati, maksud dan keinginan teman interaksinya, kemudian memberikan respon yang layak. Orang dengan kecerdasan Interpersonal memiliki kemampuan sedemikian sehingga terlihat amat mudah bergaul, banyak teman dan disenangi oleh orang lain. Di dalam pergaulan mereka menunjukkan kehangatan, rasa persahabatan yang tulus, empati. Selain baik dalam membina hubungan dengan orang lain, orang dengan kecerdasan ini juga berusaha baik dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan perselihanan dengan orang lain.

Kecerdasan ini amat penting, karena pada dasarnya kita tidak dapat hidup sendiri (No man is an Island). Orang yang memiliki jaringan sahabat yang luas tentu akan lebih mudah menjalani hidup ini. Seorang yang memiliki kecerdasan “bermasyarakat” akan (a) mudah menyesuaikan diri, (b) menjadi orang dewasa yang sadar secara sosial, (b) berhasil dalam pekerjaan.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.

  1. Memiliki interaksi yang baik dengan orang lain, pandai menjalin hubungan sosial. 
  2. Mampu merasakan perasaan, pikiran, tingkah laku, dan harapan orang lain.
  3. Memiliki kemampuan untuk memahami orang lain dan berkomunikasi dengan efektif, baik secara verbal maupun non-verbal.
  4. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kelompok yang berbeda, mampu menerima umpan balik yang disampaikan orang lain, dan mampu bekerja sama dengan orang lain.
  5. Mampu berempati dan mau mengerti orang lain.
  6. Mau melihat sudut pandang orang lain.
  7. Menciptakan dan mempertahankan sinergi.
Profesi: administrator, manager, kepala sekolah, pekerja bagian personalia / humas, penengah, ahli sosiologi, ahli antropologi, ahli psikologi, tenaga penjualan, direktur sosial, CEO, dan sebagainya.

7. Kecerdasan Intrapersonal. (Intrapersonal intelligence)

Oliver Wendell Holmes berpendapat: Apa yang didepan dan apa yang ada di belakang kita adalah hal yang kecil dibandingkan dengan apa yang ada di dalam diri kita. Inilah kira-kirapandangan yang dianut oleh orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal ini. Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan yang menyangkut kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri dan bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri.

Orang-orang dengan kecerdasan ini selalu berpikir dan membuat penilaian tentang diri mereka sendiri, tentang gagasan, dan impiannya. Mereka juga mampu mngendalikan emosis mereka untuk membimbing dan memperkaya dan memperluas wawasan kehidupan mereka sendiri.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.

  • Mengenal emosi diri sendiri dan orang lain, serta mampu menyalurkan pikiran dan perasaan. 
  • Termotivasi dalam mengejar tujuan hidup.
  • Mampu bekerja mandiri, mengembangkan kemampuan belajar yang berkelanjutan dan mau meningkatkan diri.
  • Mengembangkan konsep diri dengan baik.
  • Tertarik sebagai konselor, pelatih, filsuf, psikolog atau di jalur spiritual.
  • Tertarik pada arti hidup, tujuan hidup dan relevansinya dengan keadaaan saat ini.
  • Mampu menyelami / mengerti kerumitan dan kondisi manusia.
Profesi: ahli psikologi, ulama, ahli terapi, konselor, ahli teknologi, perencana program, pengusaha, dan sebagainya.

8. Kecerdasan Naturalis. - (Naturalist intellegence)

Kemampuan untuk mengenali dan mengelompokkan serta menggambarkan berbagai macam keistimewaan yang ada di lingkungannya. Beberapa pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan naturalis ini adalah ahli biologi atau ahli konservasi lingkungan.

Menurut Wilson dalam Anxs (2007), kecerdasan naturalis adalah kemampuan mengenali berbagai jenis flora dan fauna serta kejadian alam, misalnya asal-usul binatang, pertumbuhan tanaman, terjadinya hujan, manfaat air bagi kehidupan, tata surya, dan kejadian alam lainnya. Kecerdasan naturalis ini berkaitan dengan wilayah otak bagian kiri, yakni bagian yang peka terhadap pengenalan bentuk atau pola kemampuan membedakan dan mengklasifikasikan sesuatu. Jika anak dengan mudah dapat menandai pola benda-benda alam, dan mengingat benda-benda alam yang ada di sekitarnya, maka anak dapat dikatakan memiliki kecerdasan naturalis tinggi.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.

  1. Suka mengamati, mengenali, berinteraksi, dan peduli dengan objek alam, tanaman atau hewan. 
  2. Antusias akan lingkungan alam dan lingkungan manusia.
  3. Mampu mengenali pola di antara spesies.
  4. Senang berkarir di bidang biologi, ekologi, kimia, atau botani.
  5. Senang memelihara tanaman, hewan.
  6. Suka menggunakan teleskop, komputer, binocular, mikroskop untuk mempelajari suatu organisme.
  7. Senang mempelajari siklus kehidupan flora dan fauna.
  8. Senang melakukan aktivitas outdoor, seperti: mendaki gunung, scuba diving (menyelam).
Profesi: dokter hewan, ahli botani, ahli biologi, pendaki gunung, pengurus organisasi lingkungan hidup, kolektor fauna / flora, penjaga museum zoologi / botani dan kebun binatang, dan sebagainya.

Other intelligences have been suggested or explored by Gardner and his colleagues, including spiritual, existential and moral intelligence. Gardner excluded spiritual intelligence due to what he perceived as the inability to codify criteria comparable to the other "intelligences". Existential intelligence (the capacity to raise and reflect on philosophical questions about life, death, and ultimate realities) meets most of the criteria with the exception of identifiable areas of the brain that specialize for this faculty. Moral capacities were excluded because they are normative rather than descriptive.

Dalam buku terbarunya, ‘Intelligence Reframed : Multiple Intelligence for The 21st Century’ (1999), Howard Gardner, menambahkan dan menjelaskan 9 kecerdasan, yaitu:

9. Kecerdasan Eksistensial (kecerdasan makna) -(Exixtential intlligence)

Anak belajar sesuatu dengan melihat ‘gambaran besar’, “Mengapa kita di sini?” “Untuk apa kita di sini?” “Bagaimana posisiku dalam keluarga, sekolah dan kawan-kawan?”. Kecerdasan ini selalu mencari koneksi-koneksi antar dunia dengan kebutuhan untuk belajar.

Mengenal Tipe Belajarmu; Visual, Auditori atau Kinestetik

Setiap orang memiliki cara dan metode belajarnya sendiri. Ada yang lebih senang belajar sendiri, belajar berkelompok, belajar dengan melihat, mendengar atau mengerjakan sesuatu agar sesuatu yang ia pelajari dapat diingat dan dipahaminya dengan baik. Untuk memaksimalkan potensi yang ada dalam diri kita, tentu ada baiknya kita terlebih dulu mengerti dan mengetahui bagaimana sebenarnya tipe belajar kita sendiri.

Menurut DePetter dan Hearchi, 2003, tipe belajar merupakan gaya belajar yang dimiliki oleh setiap individu yang merupakan cara termudah dalam menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Sutanto, 2006, membagi tipe belajar seseorang menjadi tiga hal:
  1. Manusia visual, dimana ia akan secara optimal menyerap informasi yang dibacanya/dilihatnya.
  2. Manusia auditori, dimana informasi yang masuk melalui apa yang didengarnya akan diserap secara optimal.
  3. Manusia kinestetik, dimana ia akan sangat senang dan cepat mengerti bila informasi yang harus diserapnya terlebih dahulu “dicontohkan” atau ia membayangkan orang lain melakukan hal yang akan dipelajarinya.
Sejalan dengan hal tersebut, DePetter dan Hearchi, 2003, mendeskripsikan ciri-ciri tipe belajar seseorang menjadi sebagai berikut:
  1. Tipe Visual
Orang visual akan lebih memahami melalui apa yang mereka lihat. Warna, hubungan ruang, potret mental dan gambar menonjol dalam modalitas ini. Adapun beberapa ciri orang dengan tipe belajar visual, yaitu :
  • Rapi, teratur, memperhatikan segala sesuatu dan menjaga penampilan
  • Berbicara dengan cepat
  • Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
  • Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka
  • Lebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar
  • Mengingat dengan asosiasi visual
  • Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis dan sering meminta orang lain untuk mengulangi ucapannya.
  • Lebih suka membaca daripada dibacakan dan pembaca yang cepat
  • Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon atau dalam rapat
  • Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
  • Lebih menyukai seni gambar daripada musik
  • Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban yang singkat ya atau tidak
  • Mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-kata yang tepat
  • Biasanya tidak terganggu dengan keributan
2. Tipe auditori
Orang dengan tipe ini akan lebih memahami sesuatu melalui apa yang mereka dengar. Modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata. Musik, irama, dialog internal dan suara menonjol pada tipe auditori. Seseorang yang sangat auditori memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Suka berbicara kepada diri sendiri saat bekerja
  • Perhatiannya mudah terpecah dan mudah terganggu oleh keributan
  • Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
  • Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
  • Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, perubahan dan warna suara
  • Merasa kesulitan untuk menulis dan lebih suka mengucapkan secara lisan
  • Berbicara dalam irama yang terpola
  • Lebih suka musik daripada seni gambar
  • Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
  • Suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar
  • Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
  • Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain
  • Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
  • Biasanya pembicara yang fasih
3. Kinestetik
Orang dengan tipe kinestetik belajar malalui gerak, emosi dan sentuhan. Modalitas ini mengakses pada gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan kenyamanan fisik. Ciri-ciri orang dengan tipe belajar kinestetik yaitu :
  • Berbicara dengan perlahan
  • Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka saat berbicara
  • Berdiri berdekatan saat berbicara dengan orang
  • Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
  • Belajar melalui memanipulasi dan praktik
  • Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
  • Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
  • Banyak menggunakan isyarat tubuh
  • Tidak dapat diam untuk waktu yang lama
  • Tidak dapat mengingat geografis, kecuali jika mereka memang telah pernah berada di tempat itu.
  • Menyukai permainan yang menyibukkan
  • Mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca, suka mengetuk-ngetuk pena, jari, atau kaki saat mendengarkan
  • Ingin melakukan segala sesuatu
  • Kemungkinan tulisannya jelek
Selain ketiga tipe belajar tersebut, DePetter juga menambahkan bahwa ada tipe campuran dari tiga tipe belajar diatas, misalnya Auditori-visual atau Visual-kinestetik atau bisa ketiga-tiganya tapi biasanya satu tipe belajar lebih mendominasi.
Untuk mengenal tipe belajarmu yang paling dominan, tes nya bisa kamu lakukan disini :

31. Kepribadian Seseorang Dari Foto Profil Facebook.

Dan ternyata facebook juga bisa menggambarkan kepribadian seseorang walaupun itu hanya dilihat dari foto profilnya yang dia gunakan. Berikut ini adalah Cara Melihat Kepribadian Seseorang Dari Foto Profil Facebook.
Tips Trik Facebook Terbaru 2013, Melihat Kepribadian Dengan Foto Profil Facebook, PutuGiBagi
1. Sering Gonta-ganti Foto Profil
Orang yang sering mengganti foto profilnya di jejaring sosial cenderung merasa tidak aman, kurang percaya diri dan sangat sembrono dalam mengambil keputusan. Orang seperti ini mudah curiga dan sulit percaya orang lain, ujar psikolog Amool Ranjan, dikutip dari Times of India.
Ia menambahkan, beberapa individu dengan tipe ini bahkan punya kepribadian ganda dan selalu tidak puas dengan keputusan yang diambilnya sendiri. Ciri ini menunjukkan seseorang yang mengalami krisis identitas dan ingin tahu pandangan orang lain terhadap dirinya (dengan cara mengganti foto profile setiap satu atau dua jam sekali).

2. Memajang Foto Selebriti

Menunjukkan seseorang yang suka mengidolakan orang lain karena merasa kehidupannya sendiri tidak terlalu sukses. Tipe ini cenderung kurang percaya diri dan sering meminta pendapat orang lain.Dia termasuk orang yang tertutup dan enggan membicarakan masalah pribadi, kata Amool.
Selain itu menurut Kaptan, orang dengan karakter ini punya dunia yang terbatas; tidak banyak bertemu orang dan kesehariannya monoton. Dia lebih suka memendam hasrat dan impiannya. Meng-upload foto orang lain adalah salah satu cara untuk merefleksikan dirinya. Mereka adalah pemimpi dan senang berada di dunia fantasi, ungkap psikolog Kaptan Singh Sengar.

3. Foto Syur

Ada sejumlah orang yang tak sungkan memamerkan foto seksi atau menunjukkan keintiman bersama pasangan di jejaring sosial. Menurut Amool, tipe orang seperti ini biasanya suka mencari perhatian dan khawatir dengan hubungan asmaranya. Biasanya mereka memiliki sifat rendah diri yang kompleks.
Maka untuk menutupinya, mereka mencoba tampil lebih ekspresif, ujar Amool.
Sementara itu Kaptan menjelaskan, perilaku ini menunjukkan sifat kekanak-kanakan dan obsesi menjadi pusat perhatian. Biasanya, tipe ini kurang bisa dipercaya dalam menjalin hubungan asmara.

4. Foto Bernuansa Gothic

Menggambarkan orang dengan kepribadian kompleks dan misterius. Amool mengungkapkan, cukup sulit memahami tipe ini dan itu yang memang dia inginkan. Mereka biasanya tidak suka berbagi terlalu banyak dengan orang lain dan lebih memilih menyelesaikan masalahnya sendiri.
Senada dengan Amool, Singh menyatakan, Meskipun kelihatannya baik-baik saja, tapi mereka selalu merasa sebaliknya. Orang-orang seperti ini biasanya sangat memerhatikan penampilan fisik.

5. Pasang Wajah dengan Bibir Cemberut

Menurut psikolog Dr Asi Sharabi seperti dikutip dari Cosmopolitan, gaya ini menunjukkan sifat provokatif dan simbol sensual. Mengindikasikan seseorang yang ingin terlihat seksi, mendambakan keintiman atau pasangan. Bisa juga mengindikasikan kalau dia seseorang yang suka bersentuhan fisik.

6. Bersama Hewan Peliharaan

Tipe ini biasanya penyayang dan berharap bisa jadi pengasuh atau pengayom yang baik bagi keluarganya kelak. Memasang foto bersama hewan peliharaan bisa juga mengindikasikan dia orang yang family oriented.

7. Sedang Menari

Dia ingin 'mengundang' orang untuk melihatnya. Seseorang yang menunjukkan dirinya sedang pose berdansa biasanya bersifat terbuka, bebas, pencari kenikmatan hidup dan cenderung bergaya hidup hedonis.

8. Melakukan Aktivitas

Dia suka memajang foto dirinya sedang berolahraga, bekerja, membaca buku atau berkebun. Ini menandakan, orang tersebut ingin dikenal karena kemampuan dan pengalaman hidupnya. Biasanya dia jarang membicarakan hubungan asmara atau sesuatu yang berkaitan dengan emosional. Hal ini juga menandakan keengganan untuk berkomitmen dalam hubungan.

9. Memalingkan Wajah dari Kamera

Pose ala 'candid' ini menggambarkan seseorang yang tegas, teguh berpendirian dan cenderung keras kepala. Tapi dia juga tipe yang sangat percaya diri dalam menjalani hidup.

10. Mengenakan Busana Pesta

Tipe ini suka bersosialisasi dan hobi ikut dalam berbagai pertemuan seperti arisan atau pesta. Pemilik kepribadian yang ekstrovert atau terbuka. Mereka sangat mengutamakan kepercayaan diri dan mendapat perhatian dari orang sekitar.

30. Kepribadian Berdasarkan Urutan Kelahiran


Kepribadian Seseorang Berdasarkan Urutan Lahir [ www.BlogApaAja.com ]

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kepribadian seseorang. Sebelumnya, ada ulasan kepribadian seseorang berdasarkan golongan darah, hari lahir, bulan kelahiran, warna kesukaan dan lain".Kali ini, kami memberikan ulasan kepribadian seseorang berdasarkan urutan lahir di keluarganya. Dikutip dari berbagai , berikut kepribadian seseorang berdasarkan urutan kelahiran.

1. Anak sulung
Dalam keluarga, anak pertama sangatberpengaruh terhadap adik-adiknya. Ia adalah seorang pemimpin yang bertanggungjawab,responsif, berpikiran tajam, dapat diandalkan, dan menjadi pusat perhatian.Sayangnya, anak pertama seringkali merasa tertekan dengan berbagai tuntutanorang tuanya. Ia juga cenderung merasa terbebani dengan keinginan orang tuayang perfeksionis. Oleh sebab itu, banyak anak sulung yang mendapatkan jabatanseperti direktur atau CEO, meski tak jarang banyak pula yang gagal.

  • Kerap terbebani dengan harapan atau keinginan orangtua. Anak pertama sangat penting bagi ego orangtua. Itu sebabnya, si sulung didorong untuk mencapai standar sangat tinggi sebagai representasi orangtua.
  • Cenderung tertekan.
  • Senang menjadi pusat perhatian. Perkembangan kepribadiannya lebih optimal saat ia memperoleh perhatian.
  • Orangtua cenderung lebih memperhatikan dalam mendidik anak pertama.
  • Anak pertama biasanya seorang high achiever (memiliki keinginan berprestasi tinggi).
  • Saat adik lahir, ia mempunyai tempat kehormatan bagi adik. Meski begitu, saat pusat perhatiannya terganggu oleh adik, ia bisa iri dan tidak aman.
  • Cenderung diberi tanggung jawab oleh orangtua untuk menjaga adiknya.
  • Belajar bertanggung jawab dan mandiri melalui kegiatan sehari-hari.
  • Dapat diandalkan.
  • Cenderung terikat pada aturan-aturan.
  • Dominan, konservatif, dan otoriter.
  • Mempunyai pemikiran yang tajam.
  • Lebih sensitif.
  • Banyak anak pertama yang mendapat posisi puncak seperti direktur atau CEO. Tak sedikit anak pertama yang merasa menderita karena tidak sukses.

2. Anak tengahMenjadi anak tengah, biasanya bersikap sebagaipenengah. Ia cenderung memisahkan kakak dan adiknya jika tengah bersitegang.Dalam keluarga, anak tengah kurang memiliki peranan yang cukup penting, karenasering menyendiri. Meski begitu, anak tengah memiliki banyak teman karena iamemiliki sedikit aturan yang lebih longgar. Kebanyakan, anak tengah memiliki jiwapetualang, berjiwa seni, mandiri, dan tidak rapi. Sayangnya, hal tersebutadalah bentuk pengalihan bahwa dirinya kurang mendapatkan perhatian dan kasihsayang dari orang tua. Dan lagi, ia seringkali merasa tak jauh lebih baik darikakaknya.

  • Cenderung lebih mandiri sehingga dapat membentuk karakternya sendiri. Misalnya, sang ibu menggendong adik dan bapak memegang kakak, ia tidak tahu harus bergantung pada siapa. Akhirnya ia menjadi anak yang lebih mandiri.
  • Karena terabaikan, anak kedua atau tengah cenderung mempunyai motivasi tinggi, bisa dalam hal prestasi maupun sosialisasi.
  • Cenderung lebih bebas dari harapan orangtua dan independen.
  • Pandai melihat situasi.
  • Aturan yang diterapkan lebih longgar. Anak kedua umurnnya diperbolehkan melakukan hal-hal tertentu dengan sedikit batasan.
  • Berjiwa petualang. Suka berteman dan hidup berkelompok.
  • Bebas mengekspresikan kepribadiannya yang unik.
  • Cenderung lebih ekspresif. Berambisi untuk melampaui kakaknya, terlebih bila jarak usianya berdekatan.
  • Walau cenderung suka melawan, anak kedua biasanya lebih mudah beradaptasi.
  • Tidak rapi.
  • Memiliki bakat seni.
  • Cenderung sangat membutuhkan kasih sayang.
  • Kerap kesulitan menggambarkan kepribadiannya.
  • Cenderung merasa tidak disayang orangtua dan merasa tidak bisa lebih baik daripada kakaknya.

3. Anak bungsuBerbeda dengan kedua kakaknya, anak bungsucenderung lebih sering manja dan minta diperhatikan. Hal ini yang membuattanggung jawabnya sedikit berkurang. Biasanya, anak bungsu dikenal ramah,supel, banyak teman, impulsif, dan berjiwa bebas.
  • Tergolong anak yang sulit karena mempunyai kakak yang dijadikan model.
  • Kerap merasa inferior (rendah diri), tidak sehebat kakak-kakaknya.
  • Dalam pengasuhan kerap dibantu orang sekitar, sehingga tidak terlalu sadar dengan potensi dirinya.
  • Cenderung dimanjakan dan kasih sayang banyak tercurah padanya. Lebih merasa aman.
  • Cenderung tidak dewasa dan kurang bertanggung jawab.
  • Biasanya paham bahwa mereka termasuk spesial.
  • Dianggap sebagal “anak kecil” terus menerus.
  • Aturan yang diberlakukan padanya lebih longgar.
  • Hanya diberi sedikit tanggung jawab dalam keluarga.
  • Umumnya tidak diberi banyak tugas, dan tak perlu mengasuh adik.
  • Sedikitnya pengalaman dalam belajar bertanggung jawab membuat si bungsu menghindari tanggung jawab dan komitmen, terutama bila orangtua senang memperlakukannya sebagai “bayi”.
  • Lebih spontan dan mempunyai jiwa yang lebih bebas.
  • Banyak komedian dan pembawa acara merupakan anak tengah atau anak bungsu karena bebas mengembangkan kepribadian mereka yang unik.

4. Anak tunggalSebagai anak tunggal, ia cenderungperfeksionis dan egois. Meski begitu, ia bisa diandalkan dan seringkali merasa senang menjadi pusat perhatian.

Bahasa isyarat ( Sign Languange )



Sign Language Alphabet





Awas, Semut Ini Bisa Rusak Peralatan Elektronik

Semut gila itu tidak menyengat dan gigitannya tidak menyakitkan.Semut perusak.
Pembasmi serangga asal Amerika Serikat, Mike Matthews, kewalahan menerima panggilan perbaikan peralatanair conditioning (AC) milik para warga. Pasalnya, kerumunan "semut gila" telah menyerang peralatan elektronik.

Dengan mata kepalanya sendiri, Matthews melihat semut-semut itu menyerang puluhan AC di wilayah Austin, Texas, AS. Semut akan berkerumun dan merusak sirkuit switch AC, sehingga membuat AC tidak dapat dinyalakan.

"Bila Anda membuka alat-alat elektronik dan menemukan kerumunan semut. Itu adalah semut gila yang saya maksud," kata Matthews, dilansir NBC News, Jumat 28 Juni 2013.

Semut-semut gila itu adalah makhluk invasif, atau spesies yang datang dari tempat lain, pertama kali datang ke Amerika Serikat pada tahun 2002. Makhluk mungil itu telah menjadi ancaman selama beberapa tahun terakhir, dan tersebar di Texas dan Florida.

Menurut Edward LeBrun, peneliti di University of Texas, As, banyak peneliti yang bingung, mengapa semut itu sangat tertarik bersarang di dalam barang-barang elektronik, seperti pendingin udara, peralatan pertanian, dan pompa air.

"Salah satu alasan semut itu tidak bersarang di dalam lubang-lubang tanah adalah karena ukurannya yang hanya seperdelapan inci, sehingga dapat dengan mudah masuk keperangkat ponsel, komputer dan lainnya," kata LeBrun.

LeBrun menambahkan, ketika semut itu masuk ke dalam peralatan elektronik dan menyentuh sirkuit-sirkuit listrik, maka semut itu akan tersetrum.

"Saat semut tersetrum, mereka akan mengeluarkan feromon, atau aroma yang dikeluarkan semut yang digunakan untuk memberitahukan kalau semut sedang diserang. Akibatnya banyak kerabat semut yang datang membantu," jelas LeBrun.

Saat ini para peneliti dan pembasmi serangga sedang berusaha menciptakan sejenis umpan untuk menarik perhatian semut-semut gila.

"Untungnya semut gila itu tidak menyengat dan gigitannya tidak menyakitkan. Hanya sifat perusaknya saja yang sangat mengganggu manusia," ujar LeBrun.

Jepang Telah Berhasil Membuat Makanan dari Kotoran (Tinja) Manusia?



Makanan dari Kotoran Tai Manusia
Mitsuyuki Ikeda, ilmuwan asal Okayama Laboratory yakin bahwa banyak protein bagus di dalam kotoran manusia yang bisa dimanfaatkan. Untuk itu, ia mencari cara untuk mengekstraknya, mencampurnya dengan saus steak, dan berhasil membuat kotoran  itu menjadi makanan.

Orang mungkin bertanya-tanya apa alasannya melakukan hal itu. Tetapi ternyata, alasan utamanya adalah permintaan dari pemerintah Tokyo sendiri.

Sebagai informasi, Tokyo saat ini kewalahan dengan lumpur selokan bawah tanah, dan satu-satunya cara untuk mengatasinya selain dengan membuang ke laut adalah dengan memakan ‘kotoran-kotoran’ tersebut.

Saat diteliti, Ikeda mendapati bahwa lumpur itu penuh dengan protein karena banyaknya konten bakteria di sana. Setelah dikombinasikan dengan peningkat reaksi dan menempatkannya di mesin ajaib yang disebut ‘exploder’, akhirnya steak buatan berhasil dibuat.

Lumpur kotoran itu mengandung 63 persen protein, 25 persen karbohidrat, 3 persen vitamin yang larut dalam lemak, serta 9 persen mineral. Adapun steak buatan yang dihasilkan pun warnanya juga merah, jadi konsumen tidak akan mengetahui bahwa yang akan ia makan merupakan tinja olahan.

“Dari uji pertama, orang-orang yang sudah mencobanya menyebutkan, rasanya seperti daging sapi,” sebut Ikeda, seperti dikutip dari Digital Trends.

Menurut Ikeda dan rekan-rekannya, cara ini merupakan solusi sempurna untuk mengurangi jumlah limbah dan emisi dari perut. Namun sayangnya, masih ada kekurangan dari solusi yang ditawarkan Ikeda. Biaya untuk memproduksi ‘Daging’ buatan itu 10 sampai 20 kali lebih mahal dibandingkan dengan harga daging sapi sungguhan.

ini videonya :
http://www.youtube.com/watch?v=NngvlrvWsWI
http://video.news.viva.co.id/read/14591-jepang-olah-tinja-manusia-jadi-makanan

Macam-macam Senyum


Menurut Dr. Paul Ekman, psikologi University of California di San Francisco, terdapat 18 jenis senyum. Tiap senyum menggunakan kombinasi otot yang sedikit berbeda dan menyampaikan pesan yang berbeda. Diantara jenis senyum antara lain:

forced-smile
  1. Senyum yang dipaksakan, senyum yang disengaja ini tidak menyebar ke mata.

    grin

  2. Seringai, menarik sudut mulut ke belakang, sehingga menunjukkan gigi geligi.

    closed-mouth-smile
  3. Senyum mulut tertutup, senyum ini merupakan tanda penghargaan, digunakan dengan cara yang sopan.

    open-smile
  4. Senyum terbuka, senyum ini menunjukkan gigi atas dan memberitahukan kepada orang lain bahwa ia ingin berkenalan.

    lips-pursed
  5. Bibir dikerutkan, jika seseorang mengerutkan bibirnya, ini berarti ia merasa tertarik dengan lawan jenisnya.

    lips-tense
  6. Bibir tegang, menyatakan ketegangan dalam hati atau ketidaksepahaman.
  7. Menggigit bibit (ngawet), jika seseorang menggigit bibir bawahnya dan menggelengkan kepala, orang ini sedang menyatakan kemarahannya.

    finger-touch
  8. Telunjuk jari menyentuh bibir secara vertical, menyatakan mohon tenang.

    lower-lips
  9. Telunjuk jari menyentuh bibir bawah dan mulut sedikit terbuka, menyatakan, aku ingin bicara denganmu.




    .