Friday, May 10, 2013

Fakta tentang Tsunami dan Tanda-Tanda Awal Munculnya


Kata ‘tsunami‘ berasal dari bahasa Jepang, dan diterjemahkan sebagai ‘gelombang pelabuhan‘. Tsunami dulu disebut ‘gelombang pasang‘, tetapi istilah tersebut penggunaannya oleh ilmuwan telah bergeser. Berikut ini adalah fakta-fakta mengenai tsunami, mulai dari penyebab, peringatan, sampai hal yang perlu dilakukan ketika tsunami mengancam :
1. Tsunami terdiri dari serangkaian gelombang yang dikenal sebagai kereta gelombang, bukan gelombang tunggal. Untuk tsunami yang besar, gelombang ini tiba-tiba dan yang pertama tidak selalu yang terbesar.
2. Sebagian besar tsunami disebabkan oleh gempa bumi bawah laut. Gempa bumi berkekuatan 8,0 sebagai penyebab bencana Samoa, menurut US Geological Survey. Sebuah gempa bumi bisa menyebabkan tsunami jika memiliki kekuatan yang cukup dan berada di kedalaman air yang memadai.
3. Letusan gunung berapi, tanah longsor besar, dampak meteorit dan ledakan nuklir bawah laut juga dapat menyebabkan tsunami, seperti juga siklon tropis atau kondisi cuaca lainnya. Sebuah tsunami yang disebabkan badai dikenal sebagai ‘meteotsunami’seperti peristiwa hancurnya Burma pada 2008.
4. Sekitar 80 persen dari seluruh tsunami terjadi di Samudera Pasifik.
5. Teori gempa bumi bawah laut yang berada dibalik tsunami pertama kali dikemukakan oleh sejarawan Yunani kuno Thucydides, pada tahun 426 SM, dalam bukunya “History of the Peloponnesian War.”
6. Terlepas dari ukuran gelombang besar ketika mereka menyentuh tanah, amplitudo (tinggi gelombang) dari tsunami sedikitnya tiga meter di laut terbuka, sedangkan panjang gelombang (jarak antara dua puncak) sepanjang 120 mil. Pada titik ini Tsunami akan mencapai kecepatan lebih dari 500 mph.
7. Ketika tsunami mencapai air dangkal, gelombang mengecil dan menjadikan panjang gelombang pendek, namun amplitudonya menjadi lebih tinggi. Gelombang kemudian melambat, walaupun demikian ia masih memiliki kecepatan sekitar 50 mph.
8. Menduga tsunami sudah dekat sangatlah mustahil. Dalam beberapa kasus, peringatan alam dapat terlihat pada saat air di sepanjang pantai tiba-tiba surut, dalam sebuah fenomena yang disebut drawback. Ini terjadi ketika sebuah palung tsunami mencapai tanah sebelum gelombang memuncak.
9. Seorang gadis Inggris berusia 10 tahun, Tilly Smith pernah menyelamatkan hampir seratus jiwa dengan pengetahuannya saat menjelang tsunami Samudera Hindia pada 2004.
10. Dia telah belajar tentang drawback dalam pelajaran geografi dan memperingatkan keluarganya kemudian berantai kepada orang lain. Ia berkesempatan pidato di PBB dan memiliki sebuah asteroid yang dinamai 20002 Tillysmith.
11. Berdasarkan U.S Geological Survey, gempa tersebut berada di urutan kelima terluas dampaknya di seluruh dunia, sejak 1900. Bagi Jepang, gempa ini merupakan gempa terkuat selama 140 tahun. Tsunami yang mengikutinya mencapai ketinggian hingga 10 meter.
12. Tsunami merupakan beberapa gelombang laut yang disebabkan oleh gempa Bumi bawah laut, longsor, atau ledakan gunung. Tsunami juga bisa disebabkan oleh jatuhnya meteor di laut.
13. Ilmuwan pernah temukan bukti kalau beberapa tsunami besar terjadi akibat tumbukan asteorid. Saking besarnya tsunami tersebut, hanya gunung tertinggi 3,5 miliar tahun yang lalu yang “selamat”. Garis pantai dan kepulauan berubah drastis. Kehidupan nyaris punah.
14. Gempa Bumi baru bisa memicu tsunami apabila menyebabkan pergerakan di dasar laut yang mengakibatkan pergerakan air secara tiba-tiba dalam jumlah yang banyak.
15. Tsunami bukan hanya satu gelombang besar, tapi rentetan gelombang. Gelombang yang mematikan belum tentu gelombang yang pertama.
16. Kata “tsunami” sendiri berasal dari bahasa Jepang, mengingat fakta bahwa Jepang merupakan negara yang cukup sering dilanda tsunami. Dalam beberapa abad terakhir, sudah ada ribuan warga Jepang yang tewas karena menjadi korban tsunami.
17. Gelombang tsunami bisa melintasi samudra tanpa kehilangan energi. Gelombang tsunami yang dipicu gempa di Sumatra pada tahun 2004 bergerak sejauh 5.000 kilometer sampai Afrika dengan tenaga yang cukup untuk merusak gedung dan membahayakan manusia.
18. Tsunami bisa memiliki kecepatan 800 kilometer per jam, melintasi lautan tanpa terdeteksi selama sehari atau kurang. Ilmuwan bisa mendeteksi waktu tiba tsunami dengan memperhitungkan kedalaman air, jarak, dan kejadian yang memicu tsunami.
19. Tinggi tsunami mungkin kurang dari 30 sentimeter di laut terbuka. Tapi Karena kecepatannya yang tinggi–beberapa gelombang bisa secepat pesawat jet–dan mencapai daerah pantai yang dangkal, tinggi gelombang meningkat akibat air di bagian atas bergerak lebih cepat daripada bagian bawah.
20. Secara alamiah, pantai biasanya memiliki pemecah gelombang tsunami sehingga dampaknya tidak terlalu besar di daratan. Karang, muara, dan teluk merupakan contoh peredam alami tsunami.
21. Tsunami yang terjadi di Aceh dinilai sebagai tsunami paling mematikan. Lebih dari 200 ribu orang meninggal dan masih banyak orang yang hilang. Tsunami paling mematikan sebelumnya terjadi pada tahun 1781 di Laut China Selatan, diperkirakan menewaskan 40 ribu orang. Tahun 1883, letusan Krakatau menyebabkan tsunami dan menewaskan 36.500 orang.
22. Daerah Pasifik merupakan zona tsunami paling aktif, menurut NOAA.
23. Peringatan dini tsunami yang alami: gempa Bumi. Jika terjadi gempa, orang-orang diperingatkan agar menjauh dari daerah pantai.
24. Bahaya tsunami bisa terjadi dalam waktu beberapa jam setelah gelombang pertama. Gelombang tsunami lain bisa datang dalam waktu 5 menit hingga 1 jam.
25. Para saksi mata menyebutkan kenaikan atau penyurutan air laut sering jadi tanda-tanda tsunami. Banyak korban menghilang saat tsunami terjadi di Aceh karena orang-orang mendekat ke laut saat air laut surut. Para ahli menjelaskan kalau surutnya air laut itu bisa jadi tanda bahwa sekitar 5 menit lagi akan terjadi tsunami.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiBKFpLaprEmZx-fUjrkQ6zB18xuflsr_5pdUBmKyLMq5pWr3-_6D_iYTqFeq0J3oVjmUytvByp0sS8nnHbvo5abU4YwYsAF0iVo54avlzo0N6CBQe2WnYTex-OvO7mK8LoAXrd5eARf8/s1600/tsunami.jpg
Bencana tsunami biasanya banyak menelan korban nyawa, sehingga perlu ada peringatan dini untuk masyarakat. Meski teknologi sudah bisa memprediksi beberapa bencana tapi tidak ada salahnya mengenali tanda-tanda sebelum bencana terutama tsunami, agar bisa segera mengamankan diri.
Tsunami adalah serangkaian gelombang yang disebabkan oleh tanah longsor atau gempa bumi besar baik yang terjadi di darat maupun di laut. Gelombang tsunami dapat terjadi 5 menit hingga 1 jam setelah longsor atau gempa bumi.
Berikut beberapa tanda-tanda awal datangnya bencana tsunami, seperti dilansir Ehowdan detikcom, yaitu:
1. Diawali adanya gempa bumi
Bila Anda tinggal di dekat pantai, sebaiknya berhati-hati bila terjadi gempa bumi. Tsunami biasanya terjadi karena adanya gempa bumi yang terjadi di bawah atau di dekat laut. Tidak hanya gempa yang terjadi di daerah Anda, tetapi juga di seluruh dunia. Gempa ribuan kilometer jauhnya dapat menyebabkan potensi tsunami yang mematikan di daerah Anda.
2. Dengarkan suara-suara gemuruh
Banyak korban tsunami telah mengatakan bahwa datangnya gelombang tsunami akan diawali dengan suara gemuruh yang keras mirip dengan kereta barang.
3. Perhatikan penurunan air laut
Jika ada penurunan air laut yang cepat dan bukan merupakan waktu air laut surut, maka segeralah mencari tempat perlindungan yang tinggi. Sebelum terjadi gelombang tsunami, air laut akan terlebih dahulu surut dengan cepat dan kemudian kembali dengan kekuatan yang sangat besar.
4. Selalu waspada pada gelombang pertama
Gelombang tsunami pertama tidak selalu yang paling berbahaya, sehingga tetap mendekatkan diri dari garis pantai sampai keadaaan benar-benar aman. Jangan berasumsi bahwa karena tsunami kecil di satu tempat maka akan kecil juga pada daerah yang lain. Ukuran gelombang tsunami bervariasi dan tidak sama di semua lokasi. Gelombang tsunami juga bisa melakukan perjalanan melalui sungai-sungai yang terhubung ke laut.
Selain tanda-tanda tersebut, alam juga bisa memberi tanda sebelum terjadinya bencana, seperti gerakan angin yang tidak biasa, tekanan udara atau cuaca yang ekstrem dan perilaku hewan yang berubah.
Para ilmuwan berteori bahwa hewan mampu menangkap getaran-getaran atau perubahan tekanan udara di sekitar mereka yang tidak dapat dilakukan manusia.
“Saya tidak berpikir bahwa ini adalah indera keenam, setidaknya tidak ada yang dapat kita ukur pada saat ini,” kata Diana Reiss, Ph.D., direktur penelitian mamalia laut di Wildlife Conservation Society, berbasis di Bronx Zoo di New York City, seperti dilansir Foxnews.
Beberapa kelelawar, yang aktif di malam hari dan biasanya tidur di siang hari, menjadi sangat aktif setengah jam sebelum gelombang tsunami datang.
Di Sri Lanka dan Thailand ada sebuah cerita tentang gajah-gajah berlari ke bukit satu jam sebelum tsunami tahun 2004 yang menghancurkan desa dan membunuh hingga 150.000 orang di kedua negara itu.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.