What is the definition of the "black swan theory"? What does "black swan theory" mean?
The term "Black Swan Theory" was popularized by Nassim Nicholas Taleb in his book "The Black Swan".
The "Black Swan Theory" says that there are "Black Swan events" that have a major impact on the course of history.
It is assumed that all swans are white, so a black swan (which does in fact exist) is seen as being impossible and unexpected.
This is the same theory behind a "black swan event" - an event that is nearly impossible to predict. An event that is unpredictable and unexpected in even the most detailed and carefully calculated of probability models.
According to Taleb, "Black Swan events" have three characteristics:
1. It is a surprise.
2. It has a major impact.
3. People contend that they expected the event to take place (in hindsight).
Examples of "Black Swan events" would be 9/11, the collapse of Russia or the invention of the Internet.
Francis Bacon |
Teori black swan sudah lama dikenal. Teori ini berpangkal dari kebiasaan cara berpikir manusia yang sering menggampangkan kemungkinan. Bahkan Filsuf Francis Bacon juga telah memperingatkan bahwa pikiran manusia cenderung membohongi. Asumsi menjadi lebih teratur daripada eksistensi dalam ketidak-beraturan alam. Teori ini dideskripsikan oleh Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya The Black Swan tahun 2007. Yaitu black swan sebagai kejadian yang sangat mustahil dengan 3 karakteristik, diantaranya :
- Unpredictable ( yang tak dapat diramalkan )
- Berefek besar
- MengejutkanHal ini merupakan kelanjutan cara berpikir umum yang pesimistis dan selalu menggeneralisasi. Manusia sering lupa pada hal-hal kecil yang berdampak besar. Contoh nyata adalah keberhasilan Google dan tragedi 9/11.
Otak manusia cenderung bersifat naratif. Olehkarenanya manusia sering mengkonversi hal-hal yang seharusnya kompleks dalam penjelasan yang sesederhana mungkin. Manusia selalu takut pada hal-hal yang berada diluar jangkauan pemahaman mereka. Dan parahnya manusia sering kali memprediksi kemungkinan lewat pola-pola yang telah terjadi sebelumnya.
Nassim berpendapat " Kejadian-kejadian besar yang ada di dunia ini umumnya bersifat tak terduga dan manusia akan berusaha menyederhanakannya demi kepuasan emosional belaka.
Sebagai kesimpulan Nassim berteori
" Sejarah tak merayap, melainkan melompat. "
dan hal inilah yang menyebabkan dirinya dimusuhi banyak ilmuan.
Black Swan (Cygnus Atratus) |
Adalah buku The Black Swan yang diulas di media massa itu. The Black Swan adalah buku karangan Nassim Nicholas Taleb, seorang penulis asal Lebanon. Buku dengan cover book berwarna putih itu adalah salah satu buku best seller yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama tahun 2009. Menurut ulasan tersebut, The Black Swan (Angsa Hitam) menunjuk pada kejadian-kejadian yang tak terduga, yang (mungkin) tak terpikirkan sebelumnya, namun kejadian-kejadian tersebut berdampak sangat besar dan seolah-olah memberikan teori dan insprirasi baru bagi manusia.
Diberi judul The Black Swan (Angsa Hitam) karena hampir semua manusia (awalnya) hanya meyakini bahwa hanya ada angsa putih di dunia ini. Ternyata, ketika benua Australia ditemukan dan di benua itu ditemukan Angsa Hitam maka runtuhlah teori/pendapat bahwa semua angsa berwarna putih. Sewaktu istri saya berada di Perth, Australia, ia sempat melihat angsa-angsa hitam di sebuah taman kota. Jadi Angsa Hitam (Cygnus Atratus) itu ada, sesuatu yang awalnya dianggap sebagai hal yang mustahil bagi sebagian (besar) manusia (dulu).
Dulu tak ada yang bisa menduga, bagaimana menara kembar World Trade Centre (WTC) di Amerika bisa hancur oleh serangan teroris. Bagaimana mungkin Amerka Serikat, negarasuperpower, bisa kecolongan dan tidak mampu mendeteksi bom yang akhirnya digunakan sebagai bom bunuh diri dalam pesawat. Masih terkait dengan Amerika Serikat, begitu banyak orang yang terkejut, negara adidaya ini bisa terperosok tak berdaya ke dalam jurang krisis ekonomi sekarang ini yang berimbas ke hampir semua negara lain di belahan dunia ini. Atau tak pernah pula orang sedemikian terperangah ketika melihat gelombang tsunami yang begitu tinggi yang kedahsyatannya meluluh-lantakkan hampir seluruh daerah di pesisir pantai Propinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Apakah ada yang sedang mencari teman kuliah, SMA, SMP, bahkan SD yang telah lama kehilangan kontak dan tidak bertemu? Jika ya, bergabunglah dengan Facebook. Tak ada pula yang mengira jika saat ini 150 juta orang di dunia sedang keranjingan Facebook. Facebookadalah situs pertemanan lewat internet yang memiliki pertumbuhan paling pesat saat ini. Lewat situs ini, orang bisa berkenalan teman baru, mencari teman lama yang telah lama hilang, membuka hubungan bisnis, dan bahkan berkampanye! Barack Obama adalah salah satu politikus yang memanfaatkan Facebook untuk menggalang dukungan dan dana kampanye dan akhirnya ia berhasil menjadi Presiden Amerika sekarang ini. Tak ada pula yang menyangka kalau penemu dan perancang Facebook, Mark Zuckerberg, adalah seorang pemuda 24 tahun,drop out (DO) dari Harvard University, namun sekarang menjadi milyarder. Aset Facebooksekarang bernilai 15 miliar dollar atau setara dengan 150 triliun rupiah! Semuanya serba tak mungkin pada awalnya, tapi menjadi kenyataan pada akhirnya.
Dan yang paling fenomenal adalah fenomena Barack Obama. Tak pernah terbayangkan kalau Amerika akan dipimpin oleh seorang berkulit hitam yang bahkan pernah tinggal di Indonesia dan berayah tiri seorang Indonesia. Nenek moyang orang kulit hitam di Amerika, dulunya berasal dari Afrika dan mereka dikirim ke Amerika untuk dijadikan sebagai budak. Sampai sekarang pun, masih banyak warga Amerika yang bersifat rasis dan tak rela dipimpin oleh orang berkulit hitam. Namun fakta berbicara, hal yang dirasa tak mungkin ini, sekarang sudah benar-benar terjadi. Semua menjadi mungkin, semua menjadi kenyataan.
Kejadian-kejadian yang digambarkan di atas adalah bukti hampir tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Saya lalu melihat apa yang terjadi pada kondisi beberapa perusahaan sekarang ini. Kondisi bisnis dan pasar memang sedang tidak bagus, namun bukan berarti kalau perusahaan tak bisa bertahan dan mampu bangkit. Jika rapor adherence perusahaan tidak bagus, namun bukan tak mungkin rapor adherence (90 hari) akan tercapai. Maka tak ada alasan pula kalau perusahaan tidak bisa melakukan material cost saving. Sejalan dengan teori Angsa Hitam ini, conveyor pasti bisa menghasilkan warna 100% atau Finishing 2 pasti bisa beroperasi lebih cepat dari sekarang.
The Black Swan mengajarkan tentang sebuah peluang sekecil apapun tetaplah sebuah peluang yang bisa dimanfaatkan. The Black Swan juga mengajarkan semua peristiwa luar biasa yang ada di jagad adalah hal menarik yang perlu dicermaati dan dipelajari oleh umat manusia. Peristiwa besar adalah sebuah inspirasi. Semoga kita bisa mengambil manfaat dari teori Angsa Hitam ini.
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.