Masih ingat Rizwan Khan di film My Name Is Khan? Ia akan panik ketika melihat warna kuning. Tahukah Anda bahwa kondisi itu memang ada di dunia medis, namanya chromatophobia yakni takut akan warna.
Namun, kondisi itu bisa disembuhkan dengan terapi dan konseling. Ahli dari klinik SK Love of Vedicure Wellness, diperkirakan ada 5 sampai 10 persen orang menderita chromatophobia di dunia ini. "Keturunan, genetika, dan zat kimia pada otak dikombinasikan dengan pengalaman masa lalu memainkan peran utama dalam perkembangan fobia. Pengalaman negatif yang intens dari masa lalu dapat menyebabkan chromatophobia."
Ada fobia spesifik untuk warna tertentu. Fobia warna putih dinamai leukophobia, sedangkan untuk hitam disebut elanophobia. Takut warna ungu disebut porphyrophobia, takut warna kuning disebut xanthophobia, takut warna merah disebut erythrophobia, takut warna hijau disebut chlorophobia, dan takut warna biru dikenal sebagai cyanophobia.
Chromatophobia dapat muncul karena berbagai alasan bahkan karena sesuatu yang sederhana seperti penggunaan nama-nama warna dalam frase populer. Reaksi chromatophobic pun bisa secara mental, emosional, dan fisik. Orang yang menderita fobia ini sering mengeluh sakit kepala, mual, dan pusing.
Gejala
Orang dengan penyakit ini akan bereaksi negatif ketika menghadapi warna yang mereka benci. Mereka akan merasa tidak nyaman dan panik akan meningkat jika mereka tidak dapat melepaskan diri dari sumber penderitaan mereka. "Mual, sakit kepala, pusing dan kecemasan intens adalah gejala utama serangan fobia ini.
Gejala-gejala mental meliputi pikiran obsesif, kesulitan dalam memikirkan apa pun selain rasa takut, dan kehilangan kontrol. Gejala emosional meliputi kecemasan yang terus-menerus yang melibatkan warna, keinginan untuk lari, marah, sakit hati, sedih, dan rasa bersalah.
Namun, fobia warna dapat disembuhkan. Ada beberapa perawatan untuk chromatophobia termasuk psikoterapi, konseling, dan hipnoterapi. Terapi warna juga dapat digunakan baik secara mandiri maupun bersama terapi lain. Bentuk lain dari terapi yang mungkin bermanfaat bagi fobia ini adalah terapi perilaku kognitif (CBT).
Proses penyembuhan chromatophobia mencakup langkah-langkah spesifik untuk mendapatkan kepercayaan diri, ketenangan, dan kebahagiaan serta prosedur yang telah terbukti untuk mengatasi amarah, sedih, takut, sakit hati, rasa bersalah, dan kecemasan.
Namun, kondisi itu bisa disembuhkan dengan terapi dan konseling. Ahli dari klinik SK Love of Vedicure Wellness, diperkirakan ada 5 sampai 10 persen orang menderita chromatophobia di dunia ini. "Keturunan, genetika, dan zat kimia pada otak dikombinasikan dengan pengalaman masa lalu memainkan peran utama dalam perkembangan fobia. Pengalaman negatif yang intens dari masa lalu dapat menyebabkan chromatophobia."
Chromatophobia dapat muncul karena berbagai alasan bahkan karena sesuatu yang sederhana seperti penggunaan nama-nama warna dalam frase populer. Reaksi chromatophobic pun bisa secara mental, emosional, dan fisik. Orang yang menderita fobia ini sering mengeluh sakit kepala, mual, dan pusing.
Gejala
Orang dengan penyakit ini akan bereaksi negatif ketika menghadapi warna yang mereka benci. Mereka akan merasa tidak nyaman dan panik akan meningkat jika mereka tidak dapat melepaskan diri dari sumber penderitaan mereka. "Mual, sakit kepala, pusing dan kecemasan intens adalah gejala utama serangan fobia ini.
Gejala-gejala mental meliputi pikiran obsesif, kesulitan dalam memikirkan apa pun selain rasa takut, dan kehilangan kontrol. Gejala emosional meliputi kecemasan yang terus-menerus yang melibatkan warna, keinginan untuk lari, marah, sakit hati, sedih, dan rasa bersalah.
Namun, fobia warna dapat disembuhkan. Ada beberapa perawatan untuk chromatophobia termasuk psikoterapi, konseling, dan hipnoterapi. Terapi warna juga dapat digunakan baik secara mandiri maupun bersama terapi lain. Bentuk lain dari terapi yang mungkin bermanfaat bagi fobia ini adalah terapi perilaku kognitif (CBT).
Proses penyembuhan chromatophobia mencakup langkah-langkah spesifik untuk mendapatkan kepercayaan diri, ketenangan, dan kebahagiaan serta prosedur yang telah terbukti untuk mengatasi amarah, sedih, takut, sakit hati, rasa bersalah, dan kecemasan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.