**ARTIKEL YANG MASIH BERKEMBANG, ISI ARTIKEL AKAN DI PERBARUI JIKA ADA INFO TAMBAHAN **
Anomali, Keganjilan dan Kejanggalan Pada “Tragedi Bom Boston Marathon 2013″ Memicu Bermacam Konspirasi
FOTO KIRI: Terlihat tidak ada darah setetes pun di sekitar titik ledakan, dan seharusnya titik ledakan atau “ground zero” harus bersih, karena disanalah titik hempasan paling besar atau paling kuat berada (lihatlah pada kejadian bom-bom di seluruh dunia) dan darah bukanlah cairan biasa, sejatinya darah adalah sel, tidak cair, darah adalah kental. (klik pada gambar untuk resolusi lebih besar).
FOTO KANAN: Terlihat dampak dari daya ledak bom Boston dari kaca-kaca yang ada di toko-toko dab gedung didekatnya. Tampak kaca-kaca tersebut ada yang tetap utuh (silang hijau), retak (silang kuning) atau hancur (silang merah). Dari gambar diatas terlihat bom berkuatan rendah atau kecil (lihatlah pada kejadian bom-bom di seluruh dunia) ini salah satu bukti lagi bahwa bom berdaya ledak kecil. (klik pada gambar untuk resolusi lebih besar)
VIDEO: Dzhokhar Tsarnaev (SUSPECT #2) WOW!! Picture has been Photoshopped!! (ANALYSIS) http://youtu.be/jGLhmYwXVAg
Just as with the Madrid Bombing and 7/7 Bombings in London and countless others, a drill coincides with the real event. This is done so that if the compartmentalized operation is exposed the operatives executing the attack can simply claim they were part of the drill. (Alex Jones)
Dugaan awal agenda AS dalam Operation False Flag (OFF) pada Tragedy Boston Marathon:
Sepertinya, AS ingin menunjukkan kepada Russia dan kemudian berharap dapat merangkul Russia, dalam hal ini adalah agenda AS untuk memerangi apa yang menurut dari sudut pandangnya sendiri tentang “ekstrimis Islam”.
Dalam tragedi Boston ini AS berusaha untuk dapat membuktikan dan meyakinkan kepada Russia bahwa “mereka sejalan” dan membuat skenario bahwa ada seorang “calon pemimpin Chechnya” yang selama ini ingin merdeka dari Russia namun AS berhasil menumpasnya melalui tragedi Boston Marathon ini. Sekali lagi, agenda ini belum tentu 100% benar, hanya merupakan dugaan sementara. (21 April 2013, penulis)
Tragedi bom di acara lomba lari maraton Boston (Boston Marathon 2013), Amerika Serikat, sejauh ini menurut “versi FBI dan kepolisian”, telah dikabarkan menewaskan 3 orang.
Dari 3 orang korban yang tewas akibat bom Boston, adalah Krystle Campbell, korban kedua adalah anak berusia 8 tahun bernama Martin Richard, sedangkan korban tewas terakhir adalah seorang wanita bernama Lu Lingzi warga negara Cina, sementara sekitar 134 lainnya cedera, 15 di antaranya luka parah.
Versi FBI dan polisi menyebutkan ada korban keempat yang tewas tidak ditempat kejadian, tapi di kampus MIT, seorang polisi bernama Sean Collier. Versi FBI menyebitkan ia tewas karena ditembak saat tersangka-2 bernama Jaher menembaknya saat ingin mencuri sebuah mobil, padahal Jaher anak 19 tahun itu tak bersenjata.
Korban ditempat kejadian versi FBI: Krystle Campbell (kiri), Martin Richard (tengah) dan Lu Lingzi (kanan)
Tapi hingga detik ini, tak ada berita tentang para korban diatas tersebut, seperti: dibawa ke rumah sakit mana jenazah ketiganya, kapan dan bagaimana kabar penguburannya, bagaimana pernyataan keluarganya,dan lain-lain yang menyangkut ketiga korban tewas tersebut, LENYAP.
Berita tentang mereka saja tak ada, apalagi foto peti jenazah? atau foto-foto saat penguburannya, jika berita tentang mereka ini saja hilang, apalagi berita para korban luka-luka dan cacat.
Kami harapkan jika para pembaca memiliki foto-foto yang menyangkut pemakaman atau upacara penguburan atau foto peti jenazah yang otentik tentang mereka para ketiga korban tewas diatas, tolong kirimkan link gambar dan memberitahukan kepada kami.
Pemberitaan di SEMUA televisi-televisi luar negeri secara terus menerus menekankan kepada publik dunia HANYA kepada kedua tersangka, versi mereka, video yang itu-itu saja, diulang-ulang ratusan kali selama berminggu-minggu.
Mengutip laporan Dailymail pada hari Selasa, 16 April 2013, dengan berani telah menyatakan bahwa sebenarnya ada tujuh bom yang ditanam di acara itu. Namun hanya ada dua di antaranya yang berhasil meledak di dekat garis finish dengan selisih waktu sekitar 12 detik. (lihat video)
Lokasi ledakan hanya berjarak 50-100 meter dari garis finish. Hingga kini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan itu.
Pada awal penyelidikannya tentang tragedi ini, polisi setempat sibuk mencari seorang lelaki berkulit gelap yang selalu berusaha masuk ke wilayah panitia lomba. Pria itu mengenakan pakaian hitam, menenteng tas ransel hitam, dan beraksen asing.
Berikut ini gambar dalam format gif yang dapat bergerak, pada gambar tersebut terlihat kemungkinan tersangka yang menggunakan pakaian hitam dengan celana robek akibat ledakan.
Tapi ada kejanggalan, ia masih dapat berlari dengan cepat dan bergegas meninggalkan titik ledakan. Gambar dalam format gif, jika gambar belum bergerak tunggulah beberapa saat:
Dari gambar bergerak diatas, FBI telah MENOLAK bahwa gambar tersebut adalah mencurigakan. Bagaimana menurut anda? Seorang berbaju hitam dan bercelana hitam berlari ditengah kerumunan dengan celana yang robek sedang menjauhi lokasi dengan gaya lari layaknya “orang sehat” seperti tak terjadi apa-apa.
Dan dari gambar bergerak diatas juga membuktikan bahwa sebenarnya bom itu hanya berkekuatan kecil (low explosive) walau bisa juga membuat orang terluka atau terluka parah. Seharusnya jika bom berkekuatan sedang saja, pasti akan membuat belasan kematian terhadap orang-orang terdekat yang ada ditempat kejadian.
Kepala Kepolisian Kota Boston, Komisaris Edward Davis, mengimbau semua orang untuk kembali ke hotel dan menghindari kerumunan. Di lain pihak, Presiden Amerika Serikat Barack Obama berjanji akan mengerahkan semua kekuatan untuk mengungkap pelaku peledakaan. Pemerintah akan menurunkan polisi federal FBI untuk menyelidiki kasus ini.
Selain itu, ada juga sebuah foto yang beredar di internet dan memperlihatkan seseorang yang sedang berjalan di atap salah satu gedung dipinggir jalan Boylston street, Boston, saat bom pertama meledak. Tapi untuk kesekian kali FBI kembali menolak kemungkinan tersangka tersebut.
Dari penyelidikan aparat, memang ada kemungkinan bom yang meledak dipicu dari handpone, mungkinkah orang tersebut termasuk tersangka yang memicu meledaknya bom di Boston Marathon? Berikut gambarnya (klik untuk memperbesar) :
Pada hari Senin siang itu, (15/4/2013), kota Boston memang sedang libur karena ada peringatan Patriot Day atau Hari Pahlawan.
Pada hari itu Boston menggelar acara lari marathon sebagai ritual tahunan. Semula acara marathon itu diikuti orang-orang kota sekitar, namun berkembang ke seantero Amerika, dan disaat ini sudah banyak pelari dunia ikut acara marathon tersebut.
Polisi mengatakan ditemukan tiga bungkusan barang yang dicurigai sebagai bahan peledak. Polisi dan gubernur menjelaskan bahwa barang yang tertinggal akan dihancurkan untuk menghindari kejadian yang parah dan tidak diinginkan.
Obama telah bicara juga dengan Direktur FBI Mueller untuk segera turun tangan. “Kami belum tahu siapa pelaku dan mengapa mereka melakukannya? Kami akan segera mengetahuinya. Pelaku harus mendapat keadilan,” ujar Obama. (Dailymail/CNN/Merdeka/Tempo)
KEGANJILAN-KEGANJILAN PADA BOM BOSTON MARATHON
Namun dibalik peristiwa yang dipropagandakan di seluruh TV Amerika selama berhari-hari sebagai peristiwa yang tragis itu, masih banyak anomali, keganjilan dan keanehan serta kebohongan yang membuat kita geleng kepala, hingga dahi berkerut!
Ada Kegiatan Latihan “Penyisiran Bom” di Lokasi Sebelum Peristiwa Terjadi
Seorang saksi mata pada dua ledakan di Boston Marathon hari itu mengatakan bahwa ada kegiatan “penyisiran bom” dengan menggunakan anjing pelacak yang berulang kali diumumkan sebelum bom meledak dan ia “pikir itu aneh” karena bom tak dapat diendus oleh anjing-anjing pelacak khusus bom di tempat itu sebelum ledakan..!
Saksi itu adalah pelatih pada University of Mobile Cross Country Ali Stevensonmengatakan kepada Local 15 News , “Mereka terus membuat pengumuman melalui pengeras suara bahwa semua itu (penyisiran bom) hanyalah latihan biasa dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Sepertinya ada semacam ancaman, tetapi mereka terus mengatakan bahwa meraka itu hanya latihan”, jelas Stevenson.
Stasiun berita Local 15 News juga melaporkan bahwa Stevenson “berfikir itu aneh, ada anjing pelacak bom yang telah mengendus sejak awal dan berada di sekitar garis finish”. Stevenson kemudian menggambarkan saat mendengar ledakan, ia melarikan diri dari tempat kejadian, karena baru saja menyelesaikan finish pada marathon itu.
Jika laporan ini akurat, jelas menunjukkan bahwa ada kemungkinan mereka (pihak berwajib) sudah mengetahui ada beberapa tingkatan pengetahuan sebelumnya dari pemboman tersebut, yang mengakibatkan tewasnya tiga orang dan melukai sedikitnya 23 orang.
“Fakta membuktikan bahwa ledakan yang didahului, bahkan tumpang tindih dengan “pelacakan bom” yang bersifat hampir identik, mencerminkan serangan teror besar seperti peristiwa lainnya, persis seperti “pemboman 7/7″ di London Inggris,” ujar Alex Jones seorang pakar penelitian konspirasi.
“Adalah penting untuk menekankan bahwa New York Times baru-baru ini juga melaporkan bahwa sebagian besar rencana teror domestik baru-baru ini di Amerika Serikat “telah difasilitasi oleh FBI” , menunjukkan bahwa kejadian di Boston itu mungkin telah menjadi bagian dari operasi semacam itu,” tambah Alex Jones.
Bagaimana mungkin, jika lokasi tersebut yang dibilang “sudah steril” dari bom atau bahan peledak” dengan pemeriksaan yang begitu sangat ketat dari polisi yang mengakui dirinya “terhebat di dunia”, dengan pemeriksaan mulai dari peralatan canggih hingga anjing pelacak khusus bahan peledak dan bom, tapi masih tetap “kecolongan”?
Semua ini harus dilihat bagaimana media dan pemerintahan Obama akan memanfaatkan kejadian ini tergantung siapa yang disalahkan, tapi penasihat Rahm Emanuel “tidak pernah membiarkan krisis serius ini sia-sia” dan pasti bisa ikut bermain. (lihat video Boston Marathon: Bombing Drill Coincided With Explosions) (sumber referensi) (Local15TV/NYTimes/InfoWars)
Para Pelari Dari Ketentaraan Amerika Yang Ikut Partisipasi Tiba-Tiba Ditarik Dari Perlombaan Marathon Sebelum Bom Meledak
Seorang saksimata (lihat wawacara video dibawah) mengatakan bahwa adik iparnya yang merupakan seorang tentara AS dan sedang mengikuti lomba lari marathon pada Boston Marathon 2013 tiba-tiba saja diperintahkan untuk menghentikan perlomban dan disuruh keluar dari perlombaan lari marathon Boston tersebut. Ia diperintahkan mundur dari perlombaan lari secara tiba-tiba oleh atasannya dari ketentaraan AS dengan alasan ia tidak akan kuat berlari dan akan mengalami dehidrasi.
Ia pun bingung, bagaimana mungkin bahwa dia sebagai seorang tentara bisa mengalami dehidrasi saat berlari marathon dengan minuman yang selalu dibagikan panitia penyelenggara disepanjang pinggir jalan? Lalu dia diperintahkan oleh kesatuannya itu untuk berjaga di sebuah rumah sakit dan stand by disana. Lihat wawancara Alex Jones kepada saksi pada video ini: Army’s Runner Pulled Before Boston Blast!
Ledakan di Boston Marathon Termasuk Low Explosion atau bahkan Home-made Explosive
Ledakan pada tragedi Boston Marathon dianggap kecil (low explosion) dari banyak pengamat teroris dan para pakar explosive. Ini bisa dilihat dari video yang sudah banyak beredar. Hanya saja, bom dibuat sedemikian rupa agar asapnya terlihat banyak, bukan dari daya ledaknya.
Asap putih tebal membumbung tinggi agar bom tersebut dapat di dramatisir dan terlihat menakutkan! Bahkan banyak yang menganggap bahwa bom itu adalah jenis bom asap (smoke bomb).
Dan banyak pula yang menganggap bahwa bom di Boston Marathon adalah sejenis “bom buatan rumah” atau bahkan “home-made bomb“. Seorang youtuber mengunggah video hasil analisa dan penelitiannya itu lalu memprediksi bahwa bom Boston Marathon ini beratnya sekitar 500 lbs (pound) atau sekitar 225 kilogram. (lihat video)
Seperti anda pernah juga melihat pada peristiwa “bom-bom asli” seperti misalnya bom di kedutaan besar Australia di Jakarta, juga dibeberapa tempat lainnya di dunia, bahwa “bom asli” tak diciptakan dengan banyak asap.
Yang paling utama dari sebuah bom adalah “daya hancur” yang dapat menyebabkanshockwave atau gelombang kejut. Gelombang Shockwave mempunyai cara kerja menggerakkan atau mendorong udara disekeliling bom tersebut ke segala arah dengan kecepatan yang luar biasa.
Sejatinya, kecepatan udara yang didorong oleh daya ledak ini dapat menghancurkan beton, merubuhkan besi hingga merontokkan daun-daun pepohonan. Tragedi pemboman yang sudah banyak terjadi tidak mementingkan banyaknya asap yang mengepul dan daya ledak yang “culun” seperti bom Boston ini.
Pada bom di hotel Marriot Jakarta misalnya, tersangka yang juga menggunakan tas ransel membuktikan bahwa korban yang berada belasan meter bisa tewas akibat ledakan yang dianggap “berkekuatan sedang”.
Masih pada akun youtube yang sama, earthspace101, menyebutkan bahwa untuk membuat bom seperti ini di Amerika sangatlah mudah. Apalagi di Amerika semua bahan-bahannya dapat juga dibeli dengan mudah. Dari foto yang dirilis FBI, bahwa terdapat sisa hasil ledakan yang diduga dari sebuah kompor bertekanan tinggi yang sudah rusak, sangat membingungkan publik.
“Bagaimana mungkin, seperti yang dinyatakan oleh FBI bahwa bom yang menurut badan intelijen itu menggunakan paku-paku yang dimasukkan ke dalam sebuah kompor bertekanan tinggi, rusak hanya penyok, tanpa ada lobang-lobang dari hantaman paku-paku di dalamnya? Minimal kompor akan hancur berkeping-keping akibat hantaman dari paku-paku tersebut!,” ujar pria para akun Youtube tersebut.
Pada sisa almunium yang ditemukan (lihat gambar) hanya ada satu lubang yang memang hasil dari pabrik, bukan karena paku-paku yang menurut FBI dimasukkan ke dalam bom tersebut.
Akun Earthspace101 juga menyebutkan bahan-bahan bom Boston Marathon bisa jadi terdiri dari: Ammonium Nitrate Fertilizer, Liquid Nitromethane danTovex yang ditambahkan ke dalamHydrazine dan ANFO (Ammonium Nitrate Fuel Oil)
Para pakar peledakan malah menyatakan, jika sebenar-benarnya adalah bom, maka dipastikan ratusan orang pasti tewas pada kerumunan orang-orang disepanjang jalanBoylston street tersebut.
Pembuatan bom ini disinyalir sudah direncanakan bukan untuk mematikan banyak orang karena asapnya saja yang banyak, tapi daya ledaknya kecil namun bom diciptakan hanya untuk kehebohan dan tidak terlihat menghancurkan.
Dan tahukah anda, dimana barang bukti “kompor bertekanan” yang dianggap adalah salah-satu bom tersebut ditemukan?
Apakah ditemukan dipinggir jalan, disebrang jalan atau didekat titik kejadian? Tidak.
Sisa bom yang terbuat dari almunium yang sudah penyok itu ditemukan DIATAS ATAP salah satu gedung dan jaraknya PULUHAN meter dari titik ledakan tersebut!
Mirip bom kekuatan besar di Kuta Bali saat bom kekuatan besar di dalam sebuah mobil di Legian meledak, ada barang bukti kunci terlempar keatas rumah. Tapi kekutan bom Legian Kuta bali memang besar, bom ada di dalm sebuah mobil dan menghancurkan mobil itu sendiri dan menghancurkan setidaknya dua buah cafe.
Dalam tragedi ini, untuk membuat sebuah bom berdaya ledak tinggi sangatlah memungkinkan. Apalagi di Amerika Serikat, segala peralatan dan bahan peledak (explosive) jauh lebih mudah di dapat bahkan di toko-toko konvensional, sangat mudah untuk membuat bom yang daya ledaknya besar di negara tersebut.
FBI Mencurigai Tersangka Dengan Ciri-Ciri Memakai Baju Hitam, Topi Hitam dan Tas Ransel
Dari foto yang beredar, FBI sedang memburu tersangka pengeboman yang sudah dikantonginya, dengan ciri-ciri memakai tas ransel hitam dan serta memakai tas ransel “backpaack” yang juga berwarna hitam.
Setelah banyak peneliti indipenden dan individu juga tertarik dengan “pemburuan” tersangka tersebut, merekapun ikut menyeleksi dari sekian banyak foto yang beredar di internet yang menunjukkan gambar foto disekitar tempat kejadian.
Setelah foto diolah, diteliti, di zoom atau diperbesar dengan jarak dekat, maka hasilnya didapatlah foto-foto tersangka seperti dibawah ini (klik pada foto untuk memperbesar):
Keterangan gambar atas: tersangka peledakan kemungkinan juga Navy Seal yang “membonceng” ( sumber: Washington Times & Infowars.com)
Ternyata hasilnya sangat mengejutkan banyak pihak, mereka adalah para tentara spesial AS, the Navy Seal..!! Semua dapat terlihat dari emblem atau badge yang tertempel pada salah satu topi tersangka setelah dilakukan “olah gambar” dengan cara di zoom.
Pada awalnya gambar ini muncul di situs Washington Times dengan judul: Men with backpacks at Boston Marathon private contractors?, lalu situs kedua dari Info Wars, dengan judul: Navy SEALs Spotted at Boston Marathon Wearing Suspicious Backpacks?, kemudian foto yang sangat mencurigakan dari kedua orang ini mulai menyebar ke banyak situs lainnya.
Anehnya foto di atas awalnya diberikan kepada New York Post oleh FBI sebagai orang-orang yang menarik perhatian. Tapi sehari kemudian FBI mengatakan bahwa dari foto itu tidak ada lagi orang-orang yang menarik. (sumber1 sumber2)
Maka konspirasi tragedi ini kian bertambah hangat untuk diselidiki lebih lanjut oleh berbagai pihak. Menurut situs Alex Jones, foto diatas juga menarik untuk diselidiki oleh FBI. Namun setelah kejadian itu barulah versi FBI mengeluarkan pernyataan bahwa mereka yang ada di dalam foto-foto tersebut adalah para “kontaktor lapangan” swasta yang sedang disewa oleh pihak penyelenggara.
Tidak Ada Korban Yang Nyata, Semua Aktor Sudah Disiapkan Sejak Awal?
” Crisis Actors” atau Aktor Krisis (pada peristiwa-peristiwa tragis) yang diperankan oleh para korban-korban sudah merajalela di setiap tragedi fatal dan mengerikan dalam semua agenda pemerintahan AS.
Seperti disebutkan pada awal artikel, kami harapkan jika para pembaca memiliki foto-foto yang menyangkut pemakaman atau upacara penguburan atau foto peti jenazah yang otentik tentang mereka para ketiga korban tewas diatas, tolong kirimkan link gambar dan memberitahukan kepada kami.
Karena pada suatu gambar dan video yang memilukan, ada seorang pria dengan kaki buntungnya akibat ledakan yang semula dinyatakan sebagai Second Lt. Nicholas Vogt, atau Letnan Dua Nicholas Vogt (panggilan: Nick) dan ternyata diklaim sebagai Jeff Bauman Jr.
Di sini kita mengumpulkan gambar pada posting di beberapa thread tentang “Krisis Aktor” dan luka palsu di Boston. Berikut ini yang diposting pada Godlike Productions, yang pada awalnya menebutkan keduanya sama padahal tidak, mereka orang yang berbeda.
Ia sempat diisyukan sebagai salah satu “krisis aktor” pada bom berkekuatan rendah, bom Boston Marathon.
Foto diatas dicari dan didapat oleh berbagai forum-forum di internet, lalu digabungkan. Setelah foto tersebut beredar luas, barulah dalam beberapa hari kedepannya (tepatnya sekitar 2 hari) sejak kejadian, foto orang tersebut ikut diunggah ke website berita.
Tapi lepas dari semuanya, namun foto tersebut tetap memiliki beberapa keanehan, diantaranya:
1. Tidak terlihat darah berceceran, bahkan setetes pun darah tak keluar dari luka buntung tersebut. Hingga bekas jalan yang dilaluinya (track) kursi roda diaspal jalanan, tetap bersih dari darah.
2. Korban tetap sadarkan diri, karena dalam situasi dan kondisi yang sebenarnya, tak mungkin dengan buntungnya kaki, korban tetap sadar! Minimal ia akan pingsan.
3. Standar pertolongan pertama yang tak lazim, standar baku di AS apalagi dalam situasi seperti ini pertolongan pertama dari seorang korban seharusnya ia menggunakan tempat tidur yang ada di ambulans sebagai standar pertolongan orang yang sakit, bukan dengan kursi roda! Ini justru mengindikasikan bahwa mereka sedang melalukan “akting” agar semua tv dan orang dapat melihat kejadian tragis tersebut.
Jadi walaupun foto perbandingan kedua orang itu bukan dari orang yang sama, dan apapun alasannya, foto tersebut tetap memperlihatkan banyak kejanggalan, bahkan sangat janggal.
Sedangkan peledaknya dilaporankan terdiri dari paku dan bantalan bola sebagai pecahan peluru, lalu dimasukkan di dalam kompor bertekanan tinggi. Lalu, mengapa ledakan itu bisa membuntungkan kakinya saja, sementara korban lainnya tidak?
“Kami mulai mengeluarkan torniket (sejenis tali darurat untuk mengikat luka amputasi) dan mulai mengikat kaki. Banyak orang teramputasi. … Setidaknya 25 sampai 30 orang telah kehilangan satu kaki hilang, atau pergelangan kaki hilang, atau dua kaki hilang. ” Roupen Bastajian, seorang polisi negara bagian dari Smithfield, RI
Pada serangan itu dikabarkan ada dua bersaudara masing-masing kehilangan satu kaki dalam serangan tersebut, ternyata kabar bohong.
Mirip seperti beberapa tahun lalu seorang pria dengan nama Phil Jayhan menghubungi saya (Scott Creighton) tentang penelitian tragedi 9/11.
Aku agak dikenal dalam “Gerakan Kebenaran” (the Truth movement) dan ia ingin melihat apakah dia bisa membuat saya untuk percaya pada teorinya bahwa sebenarnya tidak ada korban pembajakan dan korban lain yang diekspos dalam peristiwa serangan pada 9/11, itu semua hanya agar membangkitkan tragedi Menara Kembar WTC benar-benar nyata.
“Aku tak percaya hingga bukti-buktinya dipaparkan yang terdiri dari beberapa gambar dari berbagai korban yang mirip dan menyerupai manusia yang masih hidup lainnya. Sayapun takjub, tak perlu dikatakan, saya sangat percaya.” ujar Scott Creighton.
“Sekitar seminggu yang lalu saya googling “FDNY/9/11″ dan menemukan sebuah forum yang disebut LetsRoll. Dijalankan oleh Phil Jayhan.
Berpikir ini adalah situs pro FDNY, maka saya mulai membaca posting oleh Phil dan beberapa orang lain dan segera sayapun menjadi “jijik”. Saya adalah seorang pensiunan NYC Firefighter terkejut, bahwa tidak hanya satu tapi banyak orang percaya bahwa pemadam kebakaran tidak ada yang terbunuh pada 9/11 di World Trade Center sebenarnya menipu dan mengumpulkan anggota yang tewas sebelumnya dan memanfaatkan kematian mereka untuk sementara ini disembunyikan.” GLP 2011
Jadi peristiwa Boston Marathon ada miripnya dengan peristiwa 9/11, adanya “penyebaran” banyak aktor untuk diwawancara oleh media-media “sekutunya”. (baca: [BAHAS TUNTAS] Dibalik Layar: Fakta Nyata Tragedi WTC 9/11 Telah di Rakayasa! )
Namun info ini sudah berjalan dan sangat menghina kepada kesalahan informasi yang telah mengakar, mungkin karena begitu sangat menyinggung.
Ya, ada hal-hal seperti “Aktor Krisis” (Crisis Actors) dan ya, sepertinya satu atau dua peristiwa korban massal dalam operasi “Gladio Amerika” (American Gladio Operation) saat itu dipentaskan secara teatrikal … “the Wag Dog” production, jika Anda mau. Silahkan googling tentang “Crisis Actors.”
Bukti adanya “Crisis Actors” lainnya adalah foto wanita dibawah ini, ia adalah seorang guru bernama Dawn dan telah tewas dalam tragedy penembakan 12/04 disebuah sekolah di AS. Tapi fotonya muncul lagi sebagai korban Bom Boston Marathon 15 April lalu, dan kini bernama Donna!
Selain itu semua korban dari tragedi Boston tak diekspos, tidak ada kabar dari rumah sakit mana mereka dirawat, tidak ada berita mengenai satupu dari mereka yang diwawancara, tidak ada satupun korban tewas diberitakan kelanjutannya, tidak ada sama sekali.
Setelah gambar wanita diatas sebagai Donna muncul di televisi, beberapa hari sesudahnya media mengangkat nama Donna Bruce, maksudnya Donna yang sebenarnya, yang sebelumnya adalah “Donna yang salah.”
Bagaimana mungkin stasiun-stasiun televisi terkemuka di dunia bisa memberitakan dan memampang foto dari tragedi yang menurut mereka adalah “besar” ini dengan kesalahan yang sepele??? Menurut para pakar teori konspirasi, semua modus mirip atau persis Tragedi 9/11.
Tapi itu tidak berarti bahwa mereka semua atau bahwa dari setiap peristiwa yang terjadi harus disaring dan melalui doktrin akan tidak dapat lolos informasinya ke publik.
Lagipula hingga detik ini, Donna Bruce tak pernah sekalipun nonggol di televisi untuk mengkonfirmasikan kesalahan yang telah terjadi dari pemberitaan di stasiun-stasiun tv yang “ngetop di dunia” itu.
Di Amerika, seorang berkaki buntung atau cacat seperti itu dapat dimanfaatkan untuk menjadi “partner” sebagai Crisis Aktor dalam simulasi peperangan di dalam sebuah latihan perang. Militer mengontak mereka dan menjanjikan imbalan untuk mereka.
Mengapa mereka membuat simulasi latihan perang seperti itu? Mereka beralasan agar para prajurit dapat sedemikian nyata dalam menghadapi situasi dan kondisi yang mungkin dapat terjadi dan benar-benar nyata.
Mereka disimulasikan sebagai “korban perang” disaat latihan, dan para prajurit harus dapat menghadapai kejadian tersebut, berikut contoh dalam video ini (klik).
Anda akan melihat beberapa foto grafis dalam artikel ini dan bukti yang jelas telah menunjukkan bahwa kecuali perencana dari peristiwa sinetron “the Wag Dog” telah menjadi jauh lebih baik daripada “tunggangan” mereka.
Tampaknya ini semua adalah peristiwa nyata dengan bahan peledak yang juga nyata (meskipun akan terlihat bahwa low explosive yang digunakan sebagai titik sandiwara telah dimulai) walaupun diantara para aktor dan aktris itu, tetap ada korban-korban yang sebenarnya, yaitu orang-orang yang tak bersalah dan yang tak mengetahui apa-apa...
Tampak pada foto-foto dibawah, sesaat setelah ledakan terjadi, si kaki buntung Jeff yang ternyata memang telah buntung kakinya akibat kecelakaan tragis kereta api beberapa tahun lalu, tak mengeluarkan darah.
Terlihat pula baju warna putih yang dipakai seorang wanita yang persis di depannya, bahkan di dekat kakinya yang buntung, masih tampak tetap bersih. Padahal dengan kaki terputus seperti itu dipastikan darah akan menyemprot keluar apalagi beberapa pembuluh darah vena terputus.
Menurut seorang dokter yang tak mau disebutkan namanya, jika tak ditangani secepat mungkin, buntungnya kaki seperti itu akan menyebabkan seseorang dapat tewas hanya dalam 1-2 menit saja akibat kekurangan darah, karena darah manusia hanya sebanyak kurang lebih sekitar 5 liter.
Para korban “Krisis Aktor” tersebut juga dilaporkan oleh beberapa orang saksi yang tak mau disebutkan namanya (karena takut), dikabarkan telah ditaburkan debu, atau sejenis tepung berbentuk mirip debu agar terkesan pemboman ini terlihat dramatis.
Memang beberapa korban terlihat kotor oleh debu, itu ternyata mereka disiram oleh sejenis tepung, mirip tragedi 9/11 saat banyak korban yang berada sangat-sangat jauh dengan gedung yang roboh, tapi badannya berselimut debu.
Adanya “penaburan debu” pada tragedi Boston ini akhirnya diperkuat dengan terekamnya “adegan” pembohongan tersebut di kamera seorang jurnalis yang juga tak mau disebutkan namanya.
Berikut dibawah ini beberapa gambarnya hasil dari video tersebut, atau anda dapat melihatnya berupa animasi format GIF dengan klik disini dan tunggu beberapa saat hingga download komplit, maka gambar akan bergerak. Atau anda dapat pula melihat cuplikan videonya, klik disini.
Halaman di Facebook Tentang Tragedi Pemboman di Boston, Dibuat Sebelum Terjadi Peristiwa Pengeboman
Sebuah halaman di Facebook yang menuai kontroversi tentang tragedi pengeboman yang terjadi pada acara Boston Marathon telah dibuat sebelum peristiwa peledakan itu terjadi.
Halaman itu bernama “Pikiran pergi ke semua yang terlibat dalam Peledakan di Boston” (Thoughts go out to all involved in The Boston Explosions)
Seperti kita ketahui bahwa ledakan bom di Boston terjadi pada tanggal 15 April 2013 lalu.
Namun ternyata pages atau halamannya di Facebook telah dibuat sebelum peristiwa tersebut terjadi.
Halaman tentang peristiwa pengeboman di Boston Marathon itu dibuat di Facebook pada tanggal 13 April 2013 atau 2 hari sebelum pengeboman itu terjadi.
Banyak yang mem-posting di halaman tersebut menanyakan bagaimana hal itu bisa terjadi dan kini menjadi perbincangan dan menuai kontroversi.
Korban Kaki Buntung Baru Diekspos Media Setelah 2 Hari Dan Membuat Halaman Fans Di Facebook
Beberapa web mulai mengangkat korban berkaki buntung. Ia mengaku bernama Jeff Bauman Junior. Kemana saja SEMUA media selama ini? Secara logika, Jeff adalah korban yang paling mengalami luka parah dan paling banyak menyewa perhatian publik, tapi tak ada pemberitaannya sama sekali, lenyap.
Seharusnya hal ini justru membuat para jurnalis memburu berita yang memiliki rating tinggi dalam bisnis pertelevisian ini kerena lebih sedikit bersaing dibandingkan dengan berita bom yang semua tivi juga memberitakannya, tapi justru tak ada berita tentang dia. Yang ada justru pemberitaan tewasnya korban pertama berumur 8 tahun dan korban ketiga seorang wanita warga negara Cina, itupun tak terlihat jenazahnya. Aneh, sangat aneh.
Dari pihak dokter rumah sakit juga tak ada jumpa pers tentang korban yang sempat “mencuri perhatian banyak orang” dengan kaki buntungnya yang tanpa darah menetes dan hanya menggunakan kursi roda serta tak pingsan ini!
Berita yang sangat membosankan justru tentang tayangan pengeboman yang berulang-ulang yang tak lebih dari 10 sudut kamera (angle). Ditayangkan selama beberapa hari dan tayangan itu diulang ratusan kali, brainwashed sekali dan sangat membosankan.
Hanya ada satu foto saja saat dia di rumah sakit, dan itupun sangat diragukan karena foto tersebut adalah foto lama, tapi yang jalas sebelum kejadian tragedi Boston Marathon 2013 ini.
Kini coba lihat dulu pada foto dbawah, tampak bukti nyata memang benar adanya Aktor Krisis, Jeff Bauman sang “kaki buntung” saat tragedy Boston Marathon 2013 terlihat pipinya kurus (kiri). Dan foto saat di rumah sakit beberapa tahun yg lalu akibat kecelakaan yang membuat kakinya diamputasi dengan kondisi pipinya yang masih gemuk (kanan).
Ini membuktikan bahwa foto keduanya terpaut waktu yang jauh. Dan pada foto sebelah kanan tampak ciri khas warna gambar dari sebuah foto yang sudah lama atau tua. Inilah adalah sebuah bukti otentik dan nyata adanya “Aktor Figuran Untuk Tragedy” yang diperankan oleh banyak aktor dan aktris (Crisis Actors). Persis seperti tragedi-tragedi selama ini di AS termasuk Tragedi 9/11.
Menurut para peneliti teori konspirasi yang justru banyak sekali yang berasal dari warga negaranya sendiri yaitu Amerika Serikat, dengan membuat “tragedi-tragedi berdarah” ditanah airnya sendiri koq tega ya) maka para elite yang rata-rata berfaham satanic (bukan atheis lagi, apalagi agamais, tapi satanic! tolong dibedakan) yang telah menguasai AS dapat menuduhkan suatu negara atau kelompok tertentu, sebagai alasan untuk membuat misi suatu penyerbuan militer ke wilayah tertentu yang dimaksud.
Setelah penyerbuan disuatu wilayah berhasil, lalu akan berlanjut dengan menguras kekayaan alam negara tersebut, kekuasaan politiknya dan lain sebagainya. Dengan begitu secara tak langsung namun pasti, seluruh rakyat negara tersebut dapat dikontrol, bahkan dipengaruhi pemikirannya secara psikologi.
Mereka “menghajar” cara berfikir rakyatnya khususnya para generasi muda dari negara tersebut untuk kelanjutan misi kedepannya agar bisa dikuasai secara TOTAL. Inilah salah satu cara yang digunakan para penganut satanic dalam menuju dunia dalam SATU KOMANDO, the New World Order untuk kedepannya, bersiaplah anda. Nah, itulah salah satu tujuan dari salah satu misi operasi rahasia Amerika, the False Flag Operation.,
Oleh karenanya sangat ganjil para korban-korban luka dan tewas tak ada lagi kelanjutan beritanya! Padahal (minimal) seharusnya banyak saksi yang juga membawa kamera atau minimal memiliki kamera ditiap gadget atau handphone yang dimilik para penonton disepanjang jalan. Mungkinkah setiap tayangan “disaring” oleh elit? Mungkinkah hanya beberapa angle saja yang boleh ditayangkan?
Aneh pula, bahwa pada halaman facebook Jeff yang dibuat pada 17 April 2013, Jeff memakai baju yang sama persis disaat di tempat kejadian pengeboman ketika ia kakinya buntung! Apakah Jeff berfoto dulu sebelum kejadian tragedi Bom Boston?
Jika dilihat dari status update Jeff pada halaman atau pages miliknya, seakan-akan semuanya biasa-biasa saja. Dia menyapa fans-nya dengan gembira seakan-akan semuanya baik-baik saja. Jika kejadian itu terjadi pada anda, berkaki buntung, apakah anda masih peduli dengan update status anda melalui Facebook?
Tapi akhirnya sang pembuat pages mengaku sebagai kakaknya Jeff yang bernama Jeff Sr. alias Jeff Senior, yang ternyata bukan! (lihat halaman Jeff Bauman Jr. di Facebook)
Jadi, pembuat halaman Jeff di Facebook entah siapa, dan parahnya ia mengaku membuka akun untuk sumbangan ke Jeff.
Ini terbukti dari seorang yang bernama MaryKate Joyce, yang mengaku mengenal Jeff dan keluarganya,a.
MaryKate Joyce juga menyatakan bahwa teman dan keluarga Jeff juga tak mengetahui sumbangan itu uangnya lari kemana? dan untuk apa?
Teman dan keluarga Jeff telah meminta sang pembuat pages untuk mengumpulkan sumbangan kepada Jeff, agar segera menutup halaman di Facebook tersebut dan mereka mengaku telah menghubungi pihak Facebook agar menutup halaman itu.
Aneh, sepertinya semua sudah direkayasa, mulai dari si kaki buntung yang baru diberitakan setelah 2 hari kejadian, janggalnya banyak para penonton dipinggir jalan yang mencurigakan, anehnya kegiatan polisi dan pihak keamananan dengan anjing pelacak bom milik mereka yang tak berguna, juga semua media yang seakan disaring pemberitaannya dan masih banyak kejanggalan lainnya.
Atau jangan-jangan malah apa yang kita lihat sebenernya TIDAK NYATA??? Mungkinkah ratusan orang tersebut adalah figuran? mungkinkah semua rekayasa elektronik? mungkinkah teknologi efek kamera “ala Hollywood” juga bermain?
Operation False Flag
Pakar konspirasi lainnya dan juga teman baik dari Jesse Ventura, yaitu Alex Jones lebih percaya, bahwa pemerintah AS justru berada dibelakang semua aksi peledakan di Boston itu.
Dan juga, Jones sangat yakin pemerintah AS justru bermaksud untuk “mencuci otak” (brainwashed) masyarakat dunia dengan semua media yang ada agar masyarakat justru akan membenarkan agenda politik Amerika yang sudah direncanakan sebelumnya.
Jones melaporkan tragedi ledakan di Boston tersebut ke dalam acara unggulan dari program miliknya, yaitu: operasi “Bendera Palsu” (False Flag), bahwa Jones tak percaya pemerintah ataupun beberapa entitas kuat lainnya yang berhubungan dengan pemerintahan Amerika Serikat.
Jones mengulangi pernyataannya tak saja diacara radio dan televisi, namun juga di akun twitternya dengan mengklaim bahwa FBI berada di belakang “plot teror hampir disetiap negeri” dan juga dihampir semua tragedi di dunia melalui operation false flag.
Agenda dari Operation False Flag atau bahasa Indonesianya kira-kira Operasi Bendera Palsu, merupakan sebuah operasi rahasia yang dibuat sedemikian rupa untuk menipu publik sehingga publik mengira operasi tersebut dilakukan oleh kelompok lain.
Tujuan dari operasi ini adalah justifikasi oleh pelaku operasi rahasia tersebut untuk menyerang negara lain yang telah direncanakan, yang selama ini menjadi musuh atau oposisinya.
Namun, masing-masing negara yang menjalankan operasi ini tentunya memiliki kepentingan-kepentingan yang lain meskipun tujuan umum dari operasi ini adalah SAMA.
Pemerintah AS dan para sekutunya akan melancarkan operasi ini (False Flag) jika ingin menjalankan suatu agenda tertentu.
Mereka akan mengorbankan rakyatnya atau rakyat sebuah negara oleh asksi mereka sendiri. Lalu menganggap peristiwa atau tragedi tersebut adalah ulah teroris, yang menurut banyak orang teroris adalah aksi teror terhadap suatu pihak.
Satu contoh saja dari banyaknya kasus peperangan adalah: Irak, yang disinyalir memiliki SENJATA PEMUSNAH MASSAL, namun hingga anda sedang membaca kalimat ini, senjata pemusnah masal tersebut masih tak bisa dibuktikan keberadaanya.
Aslinya mereka hanya menginginkan minyak dan hasil bumi lainnya, dengan mengkambing-hitamkan salah satu anggota CIA bernama Tim, atau kede namanya “Tim Osman” alias Osama bin Laden. (baca: Code Name: Tim Osman, Wow! Osama bin Laden Adalah Agen CIA! )
Dengan begitu, AS bisa melancarkan serangan ke Irak dengan “sandiwara” penghancuran menara kembar WTC agar bisa masuk ke Irak. (lihat trailer film Operation Terror, film ini banyak dilarang dan tak diputar di bioskop-bioskop dunia!)
Tapi jika ditarik sejarah sejak ribuan tahun yang lampau, Baghdad adalah kota sentral dari kelompok yang sekarang berideologi Illuminati. Dari kota itulah faham-faham kaballah dan paganisme mulai lahir.
Namun menurut AS dan sekutunya, teroris adalah seseorang, kelompok atau sebuah negara yang tidak mau diatur oleh mereka (AS dan sekutunya) atau tak sejalan dengan agenda AS dan sekutunya dalam mencapai New Worl Order…, maka diistilahkan dengan teroris. Kini arti teroris sudah mulai menyempit. (IndoCropCircles.wordpress.co/berbagai sumber)
ANALISIS FOTO PELAKU PENGEBOMAN DI BOSTON MARATHON 2013 ANTARA FBI DAN PUBLIK DUNIA MELALUI INTERNET, TERNYATA BERBEDA
Dari foto-foto yang telah diteliti olah banyak orang melalui banyak website dan forum diinternet (silahkan googling) terlihat adanya perbedaan praduga dengan apa yang telah dikeluarkan Badan Intelijen AS, FBI.
Penelitian dari foto-foto yang ada di internet dilakukan oleh seluruh orang di dunia dengan tujuan beragam, mulai dari ikut membantu penyelidikan, berkonspirasi, membuat kesimpulan bahkan untuk membuktikan kebenaran yang sesungguhnya.
Namun apa yang telah dilakukan oleh banyak orang di dunia tersebut, ternyata berbeda dengan apa yang telah dikeluarkan oleh Badan Intelijen AS, FBI. Hal ini membuat konspirasi baru: Apa yang sebenarnya disembunyikan oleh pemerintah dan intelijen AS itu?
Sebelum melihat foto-foto, pertama kali kita harus flashback dan tahu dulu beberapa barang bukti, salah satunya adalah pecahan “kompor bertekanan tinggi” sebagai tempat bom yang menurut FBI, telah diisi paku-paku. (yang sudah terlihat pada foto sebelumnya diatas halaman).
Tapi aneh bin ajaibnya, rongsokan berupa almunium yang dipastikan dari sebuah kompor bertekanan tinggi itu tak terdapat lobang-lobang hasil hantaman dari paku-paku yang sebelumnya dinyatakan oleh pihak FBI.
Lalu barang bukti kedua, adalah tas ransel WARNA HITAM BER-STRIPING ABU-ABU DENGAN LOGO KOTAK BERWARNA PUTIH DIATAS BAGIAN BELAKANG tapi telah hancur yang menurut FBI dipergunakan untuk menaruh “kompor bertekanan tinggi” tersebut, berikut foto tas ransel tersebut beserta lokasi ditemukannya:
Tas ransel ini diyakini oleh FBI sebagai tempat diletakannya bom yang meledak pertama kali. Tas ramsel ini ditemukan telah terlempar keteng h jalan di dekat garis finish.
Berdasarkan tas ini, berikut akan kita dilakukan dua analisa berbeda, antara penelitian dan analisis yang dikeluarkan oleh FBI dan penelitian dan analisis yang dibuat oleh publik dunia untuk membantu FBI, terutama melalui analisa individu atau kelompok serta forum-forum internet.
Foto Pelaku Peledakan Bom Boston MarathonVersi Badan Intelijen Amerika, FBI
Setelah sempat dikabarkan ragu-ragu untuk mengumumkan foto pelaku bom Boston, FBI akhirnya benar-benar melakukannya. Dua foto pria yang diduga kuat sebagai pelaku pengeboman yang menewaskan tiga orang itu akhirnya disebar kepada masyarakat luas.
“Hari ini kami meminta bantuan masyakat luas untuk mengidentifikasi dua tersangka ini,” ujar agen khusus FBI Richard DesLauriers dalam konferensi pers di Boston, Kamis (18/4/2013) waktu setempat seperti dilansir Reuters.
Dua orang tersebut sama-sama menggendong ransel yang diyakini berisikan bom. Tersangka pertama mengenakan topi baseball warna gelap sedangkan tersangka kedua mengenakan topi berwana putih, namun posisi topinya dibalik kebelakang.
“Seseorang di luar sana mengetahui orang-orang ini sebagai teman, tetangga, kolega atau anggota keluarga. Ini bisa jadi sulit, negara memperhitungkan mereka yang datang dan memberi kami informasi,” kata DesLauriers.
Video ( by FBI) http://youtu.be/M80DXI932OE
Berikut adalah foto-foto dua orang pelaku pengeboman Bom Boston Marathon versi badan intelijen FBI, beberapa darinya adalah hasil olahan individu dari banyak situs dan forum di internet:
Foto berikut memperlihatkan warna tas ransel yang dibawa oleh Tersangka Nomer-2 berwarna Hitam Putih (DOMINAN PUTIH). Berikut fotonya:
Tapi setelah dilokasi kejadian, tas ransel yang dibawa oleh Tersangka Nomer-2 berwarna Hitam Putih (DOMINAN HITAM). Berikut fotonya:
Masih pada foto diatas, terlihat pula mirip Martin Richard korban tewas kedua (lingkaran biru yang hingga kini tak ada kabar tentang pemakamannya). Lebih anehnya, mengapa tas ransel Tersangka Nomer-2 warnanya bisa berubah? Ada empat kemungkinan: Pertama, tas ransel ditukar. Kemungkinan kedua: pada gambar terakhir tas ransel itu bukan miliknya. Kemungkinan ketiga: tas ransel ditukar. Kemungkinan keempat: foto atau gambar….. diubah?
Foto dibawah memperlihatkan sesaat setelah terjadi ledakan bom, tampak kedua tersangka, yaitu Tersangka Nomer-2 (kiri, memakai topi putih) sedang berjalan dan Tersangka Nomer-1 (kanan memakai topi hitam) sedang berlari.
Terlihat juga Tersangka Nomer-2 tidak membawa tas ranselnya lagi. Ada tiga kemungkinan, yaitu: Pertama, tas ransel sedang digenggam ditangan sebelah kanan. Kemungkinan kedua: tas ransel diserahkan ke orang ketiga (entah siapa). Dan kemungkinan ketiga: tas ransel sudah diletakkan dan meledak. Berikut fotonya:
Namun perbandingan antara barang bukti tas ransel yang diduga sebagai tempat bom Boston Marathon 2013 yang telah hancur dengan tas ransel milik pelaku pemboman adalah:
B E R B E D A
Diketahui kedua tersangka adalah kekak beradik, tersangka pertama (suspect #1) adalah seorang kakak laki-laki yang bernama Tamerlan Tsarnaev berumur 26 tahun dan tersangka kedua (suspect #2) adalah adiknya yang bernama Dzhokhar Tsarnaevberumur 19 tahun.
Sehari setelah tragedi Bom Boston Marathon, lalu ditindaklanjuti oleh FBI yang merilis foto kedua tersangka, keadaan kota Boston menjadi seperti kota mati karena jalanan sepi, hanya didominasi oleh pihak keamanan yang berwenang disetiap sudut jalan.
Semua ini disebabkan himbauan dari pihak kepolisian dan intelijen kota Boston kepada penduduknya agar tetap di dalam rumah dan mengunci rumahnya. Jika ada yang mencurigakan harap untuk menghubungi pihak keamanan. Kota Boston pun seperti “dikurung” agar tersangka tak bisa keluar kota itu.
Kota Boston mirip kota mati, sunyi, sepi, hanya sesekali terdengar sirine polisi yang hilir mudik atau suara helikopter Blackhawk.
Pencarian Tersangka Nomer-1 (Suspect #1: Tamerlan Tsarnav): Menyerah Lalu Dibekuk Hidup – Hidup, Tapi Akhirnya Tewas Mengenaskan!
Maka akhirnya tersangka nomer 1, Tamerlan Tsarnaev, yang bercita-cita ingin menjadi petinju profesional dan sudah pernah menjuarai piala Golden Glove Champion sebanyak dua kali, berhasil digrebek pihak kepolisian pada tanggal 19 April 2013. (lihat video)
Ini sebagian dari gambar-gambar yang berhasil direkam oleh stasiun ABC news, namun untung sudah banyak yang sudah mengkopinya, kerana video ini hanya ditayangkan tak lebih dari 3 kali saja. Berikut beberapa gambarnya saat Tamerlan ditangkap lalu digelandang ke mobil polisi dengan kondisi telanjang bulat :
Foto diatas adalah hasil hidden kamera, oleh karenanya gambar ada buram karena dari kamera handphone dan konsidi gelap. FBI sempat menyangkal bahwa itu adalah Tamerlan, kerena menurut FBI dan kepolisian Boston bahwa Tamerlan mencuri mobil seseorang lalu dilindas oleh mobil tersebut lalu tewas.
Tapi bau busuk akan selalu tercium walau tertutup rapat. Dengan kecanggihan teknologi dapat diketahui siapa di video itu, ditambah bukti sangat kuat dari tante Tamerlan, yaitu Maret Tsarnaeva saat melihat video saat Tamerlan bugil.
Tante Tamerlan yang bernama Maret tersebut lalu menelpon seseorang dari media Press For Truth bernama Dan Dickey.
Tantenya memberitahukan kepada Dan, bahwa ia kenal betul dan sangat-sangat yakin 100% bahwa gambar saat seorang sedang bugil dan digiring ke mobil polisi adalah keponakannya Tamerlan Tsarnaev. (sumber) (lihat video pengakuan Dan Dickey disini)
Ia ditelanjangi oleh polisi tanpa sehelai benangpun ditubuhnya, lalu digelandang ke mobil polisi. Tapi anehnya ia justru tewas dengan kemungkinan yang pasti, bahwa ia telah dibunuh oleh pihak kepolisian dan FBI.
Amerika sebagai negara yang menjunjung tinggi HAM tapi menurut track record dari pengamat HAM dunia justru termasuk negara yang paling buruk HAM-nya di dunia, khususnya tentang orang-orang yang dianggap teroris. Indonesia masih jauh lebih baik untuk masalah HAM walau menyangkut masalah teroris bahkan masalah subversif.
Pertanyaan masih banyak daripada jawaban yang ada. Ia sudah ditelanjangi, lalu diborgol dan dikawal oleh banyak polisi untuk masuk ke dalam mobil polisi. Pastinya ia sudah tak bisa melawan, apalagi untuk mencoba berfikir kabur.
Tapi mengapa dia dibunuh? Apakah FBI takut jika Tamerlan mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi?
Berikut link video saat ia disergap kepolisian dan ditembaki. Ia sempat mengatakan,“we didn’t do it!” atau “kami tak melakukannya”.
Video ini hasil rekaman dari sebuah handphone seorang saksi mata di tempat kejadian saat terjadinya penyergapan, namun memiliki kualitas audio yang sangat kurang memadai, maka kami tingkatkan volume audionya menjadi 512 kbps agar sedikit lebih terdengar saat ia berteriak “I didn’t do it” berikut link video klik disini.
Jika otak masih ada didalam tengkorak orang yang memiliki logika, perasaan dan hati, hal itu tak mungkin terjadi. Apalagi jika perilaku itu justru ada di dalam otak para penegak hukum disuatu negara yang katanya menjunjung tinggi human right atau HAM.
Ia dibunuh dengan luka tembakan yang parah, bahkan hingga diautopsi dan lubang di beberapa bagian badannya. Mayatnya sangat tak enak untuk dilihat, dengan adanya beberapa lubang luka bekas tembakan dan lubang-lubang lainnya, seperti lubang berongga besar disisi kiri dadanya yang kemungkinan bekas autopsi.
Mengapa Tamerlan juga disiram sesuatu hingga kulitnya memerah? Lalu dia dibunuh? bahkan di autopsi dengan lubang menganga di badannya oleh pihak pemerintah AS? Tapi entah info dari mana, ibu tersangka Zubeidat K. Tsarnaeva, tetap MEYAKINI bahwa anaknya yang tertua Tamerlan Tsarnaev, MASIH HIDUP!
Nah, andalah yang bisa menebaknya, apa kira-kira dibalik semua peristiwa ini, berikut video saat Tamerlan ditangkap dan digelandang ke mobil polisi dengan kondisi bugil:
Video Penangkapan Tamerlan Tersangka Nomer-1 (Versi FBI) Dalam Keadaan Hidup Segar Bugar Tapi Kenapa Ia Tiba-Tiba Ditembak Mati?http://youtu.be/AKgwHhb7kKY
Pencarian Tersangka Nomer-2 (Suspect #2: Dzhokhar Tsarnaev): Seorang Remaja 19 Tahun Diburu FBI, SWAT & Polisi Sekota Boston, Mirip Film Heroik Hollywood!
Sedangkan adiknya, Dzhokhar Tsarnaev (Jaher, 19 tahun), atau biasa dipanggil Jahar oleh teman-temannya, Adalah Tersangka Nomer-2 versi FBI, dan diburu pihak kepolisian.
Kota Boston penuh dengan polisi di berbagai tempat, tim SWAT berjumlah puluhan dikerahkan seantero kota, mobil-mobil detektif dan tim penyergap juga bertebaran dengan polisi-polisi yang bergelantungan dikanan-kiri sisi mobil.
Tak ketinggalan helikopter Blackhawk juga terlihat melayang mondar-mandir diatas kota Boston, mirip film Hollywood hanya untuk mengejar bocah berusia 19 tahun yang dikatakan oleh pihak kepolisian amat sangat berbahaya ini.
Semua itu dapat disaksikan di CNN dan sejumlah televisi AS lainnya. Reporter televisi yang jumlahnya belasan juga ikut menyiarkan acara pemburuan “ala Hollywood” ini ke seluruh penjuru dunia. (lihat video keadaan kota Boston saat pencarian pelaku)
Seorang pembaca mengirim foto-foto di bawah ini, terlihat polisi militer mencari seorang remaja tersangka tunggal di Boston. Dengan tampilan itu, Anda akan berpikir polisi-polisi ini akan terlibat dalam pertempuran teramat sengit dengan musuh berat militeristik, setidaknya seperti ada sekitar 20 teroris sesungguhnya yang diduga telah meledakkan rumah dengan bom bubuk hitam buatan dengan daya ledak tinggi. Berikut beberapa fotonya (pictures courtesy: infowars):
Hingga terbenamnya matahari pada hari Jumat, Jaher belum tertangkap, namun para reporter televisi siaran langsung pada saat terbenamnya matahari mendengar rentetan senjata otomatis. Kemudian dilaporkan oleh CNN bahwa Jaher bersembunyi di dalam sebuah kapal boat yang diletakkan disebuah halaman. Lalu pemilik perahu menelpon pihak berwajib.
Selain itu dengan bantuan helikopter Blackhawk yang dilengkapi peralatan infa red, terlihat sosok orang yang sedang berbaring didalam perahu itu. Maka para polisi, tim SWAT, sniper, FBI dan para detektif mengelilingi perahu boat dalam jarak tertentu dan mengepungnya.
Sempat dikabarkan bahwa Jaher memiliki senjata api bahkan memiliki bom yang dilingkari ditubuhnya. Tak ada yang mengetahui kebenaran ia membawa bom, senjata api atau tidak membawa apa-apa karena pihak media tak boleh mendekat, hanya pihak kepolisian dan FBI yang boleh mendekatinya.
Pada foto disamping ini terlihat Jaher akhirnya keluar dari perahu boat dan menyerah, ia tak terluka apalagi tertembak, lalu kenapa setelah polisi berhasil meringkusnya justru ia dibawa ke rumah sakit dengan luka parah?
Ternyata diisebutkan bahwa Jaher berusaha untuk bunuh diri dengan menembak tenggorokannya sendiri, hah? menembak tenggorokannya sendiri? yup, menurut versi kepolisian.
Banyak situs para pakar open minded anti-false flag menyatakan tak percaya atas aksi Jaher yang dikatakan FBI yang sudi menembak tenggorokannya sendiri, karena ia lebih baik bunuh diri.
Konspirasi pun kian memanas, karena menurut conspiracy theorists , justru pihak FBI yang menembak tenggorokannya, agar kedepannya Jaher tak bisa lagi bicara, alias gagu.
Beberapa orang saksi mata juga melihat bahwa saat digrebek di dalam perahu boat, Jaher ditembaki sebelum menyerah. Berikut bukti video saat penggerebekannya yang sempat direkam oleh salah satu tetangga pemilik boat:
Penggerebekan Jaher saat bersembunyi didalam boat di Watertown, Boston, MA http://youtu.be/796UFHldHM4
Pada saat penggerebekan tersebut, ternyata Jaher memang ditembaki saat ia masih berada di dalam perahu boat itu. Jaher diberondong puluhan peluru, mungkin ratusan. Ini terbukti dari banyaknya lubang dibadan perahu boat tersebut.
Tapi pihak berwajib menyatakan bahwa Jaher ditembaki hanya oleh peluru karet jenisnon-lethal rubber bullets. Nah, tadinya FBI bilang tak melepaskan tembakan karena Jaher menyerahkan diri, kini FBI menyatakan bahwa mereka menggunakan peluru karet, bagaimana ini? mana yang benar? percayakah anda? Berikut adalah foto-foto perahu boat tempat Jaher saat bersembunyi lalu ia ditembaki (sumber foto) :
Bukti akan berbicara, tampak badan perahu tempat Jaher bersembunyi telah berlubang-lubang bekas tembakan. Apakah peluru karet dapat menembus badan perahu dalam jarak belasan atau puluhan meter? Satu-satunya yang dapat menyelamatkan jiwanya adalah mesin perahu boat tersebut.
Tapi anehnya terlihat ada darah diluar pada badan perahu boat, ini membuktikan bahwa Jaher ditembak diluar perahu boat pada saat ia sudah menyerah, lalu diborgol, kemudian ditembak kerongkongannya agar ia tak bisa bicara lagi untuk kedepannya.
Akhirnya benar saja, bukti lebih menang,pihak berwajib akhirnya mengakui bahwa mereka memang telah menembaki Jaher!
Namun polisi tetap menolak bahwa mereka menembak tenggorokannya. Pernyataan itu diakui pihak kepolisian yang dirilis pada tanggal 25 April 2013.
Anda bisa membacanya di dailytimes: (Now officials claim Boston bombing suspect was NOT armed in boat showdown – despite police account of firefight and him ‘shooting himself’)
Pada tanggal yang sama, 25 April di Washington Post, malahan dirilis berita bahwa kepollisian mengakui bahwa tersangka kedua bom Boston tidak memiliki senjata api ketika rentetan peluru menghantam tempat persembunyian! ( Officials: Boston suspect had no firearm when barrage of bullets hit hiding place )
Tapi pihak polisi mengatakan bahwa Jaher masih hidup, namun kritis. Maka misteri tentang pengeboman Boston Marathon pun sengaja dipendam dan dikubur untuk selamanya.
Berikut ini merupakan interview salah satu saksi mata pada link youtube yang melihat polisi-polisi Boston saat penangkapan Dzhokhar Tsarnaev atau Jaher (Suspect #2: Dzhokhar Tsarnaev arrest – Neighbor Believes Bombing Suspect Dzhokhar Tsarnaev Poked Holes in Boat Cover – eyewitness interview): http://youtu.be/dz6GjK8nNGM
Bahkan ada lagi berita “kesiangan”, sebelum ia bersembunyi di perahu boat, dikabarkan “menurut versi kepolisian” Jaher sempat ke kampus MIT tempat dia kuliah.
Saat dikampusnya Jaher menembak seorang polisi kampus bernama Sean Collier hingga tewas, karena Jaher ingin mencuri sebuah mobil diparkiran kampusnya tersebut.
Sean Collier seorang polisi kampus MIT, yang menurut versi FBI ia tewas diparkiran kampus karena melakukan baku tembak dengan Jaher juga tak tahu dari mana rimbanya berita orang ini . Dan semua korban tersebut, tak satupun nonggol beritanya secara otentik disemua televisi Amerika, semua hanya “hiasan gambar dan hiasan video” dengan bumbu dari transkrip dan narasi yang dibawakan oleh pembawa-pembawa berita di TV.
Padahal menurut warga sekitar, disaat kejadian pemburuan Jaher, kampus MIT sudah ramai oleh puluhan pihak berwajib yang menjaga kampus itu. Mana mungkin jika polisi Sean Collier disana seorang diri karena jika Jaher masuk kampusnya itu, Collier bisa memanggil rekan-rekan untuk membantu mengepung dan meringkus Jaher.
Dan Jaher pasti mati disana karena kalau memang ia menembak polisi, seperti undang-undang kepolisian Amerika, jika orang menembak polisi maka polisi pasti akan menembaknya dan itu disyahkan oleh undang-undang kepolisian AS. Namun jika pelaku kriminal tidak melawan aparat atau menyerahkan diri, polisi tak boleh menembak tersangka tersebut, itu juga ada di dalam undang-undang Amerika Serikat. Dan Jaher pun tak mungkin ke kampusnya, karena sama saja seperti memasuki kandang singa.
Kembali kepada krisis aktor diatas, diindikasikan semua ini adalah set-up, planningatau perencanaan skenario tentang semua tragedi ini sejak awalnya.
Hal ini dikuatkan karena banyaknya informasi-informasi yang “ketinggalan” atau “kesiangan”, namun karena masyarakat dunia sudah semakin kritis dan pintar, maka mereka tetap meneliti sendiri untuk dapat mengetahui lebih dalam apa dibalik semua tragedi yang selama ini memang adalah sebuah KEBOHONGAN PUBLIK!
Kini masyarakat dunia khususnya Amerika, tidak mau lagi “memakan langsung” semua informasi dari medaia-media termasuk televisi-televisi “mereka”.
Banyak berita kesiangan dalam kasus ini, seperti berita mencurigakan yang datang terlambat adalah yang mengaku korban lainnya yang dulu bernama Dawn dalam peristiwa menembakan sekolah di AS, dan sekarang bernama Donna, lalu dianulir dan diganti orang, yang anehnya ia tak nonggol dilayar TV.
Begitu juga kabar lainnya, seperti gambar foto saat seorang pelari asal Jacksonville, Florida, bernama David Green, ia mengaku secara tak sengaja sempat memfoto setelah ledakan dan didalamnya terlihat bukti kedua tersangka sedang bergegas lari meninggalkan tempat kejadian. Ia memberitahukan setelah beberapa hari kemudian.
Begitu pula korban si kaki buntung Nick yang juga salah orang ternyata adalah Jeff, anehnya Nick tidak segera menelpon media atau membuat wawancara penyangkalan dengan cepat!.
Ayah dari dua tersangka dalam pemboman Boston, Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev, telah mengatakan kepada media Rusia dan media Barat bahwa ia percaya anak-anaknya telah dijebak oleh intelijen AS.
Sebuah laporan dari Rusia, Interfax melalui korespondennya berbicara dengan Anzor Tsarnaev, yang bertempat tinggal di selatan Rusia, Republik Dagestan.
Dari laporan Interfax:
“Saya telah mempelajari tentang insiden ini dari TV. Pendapat saya adalah: polisi khusus telah mempengaruhi nak-anak saya, karena mereka hidup sebagai Muslim. Mengapa mereka membunuh Tamerlan? Dia seharusnya ditangkap hidup-hidup. Adiknya sekarang sedang diburu. Dia adalah seorang mahasiswa di sebuah sekolah medis di AS. Kami berharap dia bisa pulang untuk liburan. Sekarang aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Kukatakan kepadamu sekali lagi: Saya percaya polisi khusus telah mempengaruhi anak-anak saya “.
(“I learned about the incident from TV. My opinion is: the special services have framed my children, because they are practicing Muslims. Why did they kill Tamerlan? He was supposed to be caught alive. The younger is on the run now. He was a sophomore at a medical school in the U.S. We expected him to come home for vacation. Now I don’t know what’s going to happen. Tell you once again: I believe special services have framed my children.”)
Selain kakak beradik ini, ternyata Anzor Tsarnaev juga memiliki dua anak perempuan yang tinggal di kota New York.
Ibunya Zubeidat K. Tsarnaeva, juga ikut sedih, ia juga sangat yakin 100% dan mengatakan bahwa anak-anaknya tidak mungkin bersalah. Dan mengatakan Jumat (19/14/2013) bahwa anaknya Tamerlan yang tertua berada di bawah kendali dari FBI.
“Dia dikendalikan oleh FBI, sepertinya selama sekitar tiga, lima tahun,” katanya kepadaRussia Today selama wawancara. “Mereka (FBI – pen) tahu apa yang dilakukan anak saya, mereka tahu tindakan dan situs di internet yang dia sedang kerjakan, mereka (kedua anaknya – pen) biasa datang … dan berbicara dengan saya … mereka mengatakan padaku bahwa dia (sang kakak) benar-benar seorang pemimpin yang serius dan mereka (FBI – pen) takut padanya. “
“Bagaimana ini bisa terjadi? … Mereka mengendalikan setiap langkahnya, dan mereka mengatakan hari ini, bahwa ini adalah serangan teroris?,” tambahnya.
FBI terkenal dalam merekrut dan membuat“framing patsies terrorist”. Sebuah laporan yang disusun oleh Mother Jones dan Program Pelaporan Investigasi di University of California – Berkley menemukan bahwa dari 158 penuntutan dilakukan atas tuduhan terorisme sejak Tragedy 9/11, dan 49 orang terdakwa terlibat dalam plot atau kelompok yang diatur oleh agen provokator FBI.
“Mereka (FBI) menciptakan kejahatan untuk memecahkan kejahatan sehingga mereka bisa mengklaim kemenangan dalam perang melawan teror,” jelas Martin Stolar, seorang pengacara yang mewakili tersangka yang terlibat dalam kelompok pemboman New York City yang dibuat oleh agen FBI.
Menurut Business Insider , FBI akan segera membuat publik berhubungan dengan Tsarnaeva. Seorang juru bicara tidak akan mengkonfirmasi atau menyangkal bahwa CIA punya kontak sebelumnya. Pada Jumat sore, Mother Jones melaporkan FBI yang mengakui mereka telah mewawancarai Tsarnaev dua tahun lalu, menurut CBS News.
“Badan ini melakukan wawancara atas permintaan pemerintah asing yang “begitu-jauh” yang tak disebutkan namanya”, CBS mengatakan, “untuk melihat apakah sang kakak Tsarnaev memiliki hubungan ekstremis, tetapi pencarian mereka tak membuahkan hasil”, tulis Hannah Levintova. (sumber) (berikut video youtube wawancara ibu Jaher)
Laporan di Twitter juga mengklaim bahwa ayah kedua tersangka Anzor Tsarnaev telah mengatakan “all hell will break loose, if his remaining son, who is currently on the run in a suburb of Boston, is killed.” (“semua (penghuni) neraka akan bebaskan diri, jika anak yang tersisa, yang saat ini di jalanan di pinggiran kota Boston, tewas.”) (infowars)
Dari beberapa sumber yang kenal Jaher telah diwawancarai juga oleh CNN. Salah satunya adalah Robin Young, seorang public radio hostdan tetangga Jaher, ia mengatakan bahwa Jaher adalah anak yang normal dan sangat baik. Ia tak mengerti mengapa Jaher berbuat seperti itu. Ia meyakini ada seseorang atau sesuatu yang mempengaruhinya.
Ada pula Christian Trippe teman Jaher sejak hari pertama masuk sekolah di Massacusetts, ia mengatakan bahwa Jaher sangat baik dengannya dan dengan semua temannya.
Jaher dan Christian sama-sama menyukai sepak bola, oleh kerenanya mereka bersama-sama masuk klub sepak bola di sekolahnya. Tiap harinya Jaher tak pernah berbuat suatu kenakalan remaja seperti teman-teman Christian yang lain. Itu sebabnya Christian hanya mau bersahabat dengan Jaher.
Ada beberapa teman-teman Jaher yang juga ikut merasa tak percaya oleh laporan polisi bahwa ia seorang terorist. Bahkan salah satu teman Jaher meyakini suatu yang aneh jika Jaher pernah memukul seseorang dimukanya. Berikut video kesaksian teman-teman Jaher: video .
Satu lagi yang diwawancarai oleh CNN adalah Gilbert Junior, pemilik bengkelJunior Auto Shop.
Ia mengatakan Jaher pernah bekerja paruh waktu dibengkel itu disaat liburan sekolah.
Jaher tak seperti anak-anak remaja lainnya yang selalu bermasalah. Sejak itu Jaher dan kakaknya juga menjadi langganan di bengkel itu.
“Jaher sangat membanggakan saya, karena ia adalah karyawan dan anak yang memilik bakat, pintar dan baik”, jelas Gilbert.
Sementara tante atau bibi para tersangka pengeboman Boston versi FBI, menantang agar pihak berwajib dapat menunjukkan bukti tambahan bahwa mereka (para keponakannya – pen) memang berada di belakang semua tindakannya.
“Saya adalah seorang pengacara dan ada empat dari kami di dalam keluarga adalah pengacara,” kata Maret Tsarnaev kepada wartawan pada hari Jumat dirumahnya daerah Toronto.
“Saya tidak bisa menerima tuduhan seenaknya ini, tuduhan tanpa bukti pendukung. Maafkan aku, tapi aku tidak bisa. Ada kemungkinan itu adalah sebuah panggung sandiwara. Akan ada banyak pertanyaan dari saya atas semua ini. Tapi memang begitulah sifat saya,” tegas Maret Tsarnaev.
Bibi dari tersangka bom menantang pihak berwajib untuk “dapat menunjukkan bukti”. “Aku sangat curiga bahwa semua ini seperti dipentaskan diatas panggung,” tambahnya geram. (sumber / lihat video)
Penelitian dan Analisa Oleh Berbagai Pihak Tentang Siapa Tersangka “Bom Boston Marathon” Melalui Foto-Foto Yang Beredar Di Internet
Setelah melihat dan mencermati apa yang telah disimpulkan oleh FBI, kini saatnya kita melihat, menganalisa, menyelidiki dan mencari siapa pelaku pengeboman dalam peristiwa Tragedy Bom Boston Marathon 2013 ini.
Berikut beberapa tersangka, namun yang dijelaskan dibawah misal hanya satu orang, bukan berarti dia sendirian. Penelitian ini hanya berdasarkan dari apa yang TERLIHAT dalam foto-foto yang tersebar di internet.
Pada dasarnya yang sendiri bukan berarti ia sendirian atau seorang diri dalam meledakkan bom-bom itu. Peledakan bom di Boston Marathon adalah hasil kerja lebih dari satu orang. Atau tepatnya adalah sebuah “kerja kelompok” atau “sebuah sindikat”.
Mereka para tersangka itu adalah :
1. Tersangka Dua Orang, Keduanya Berjaket Hitam dan Bercelana Panjang Coklat, Salah Satunya Bertopi Hitam.
2. Tersangka Dua Orang, Orang Pertama: Berbaju “Hoddie” Hitam, Berkacamata Hitam, Bertopi Putih. Orang Kedua: Berbaju Biru dan Hitam.
3. Tersangka Satu Orang, Berbaju “Hoddie” Biru Dengan Baju Merah.
4. Tersangka Satu Orang, Berbaju Hitam dan Bercelana Panjang Hitam
Foto persamaan tas ransel :
Lebih banyak bukti-bukti lain “yang lebih menguatkan” di tempat kejadian oleh “tersangka-tersangka lainnya” tersebut,, dibandingkan dengan tersangka versi polisi dan FBI yaitu Tsarnaev bersaudara, silahkan googling, ataupun cari di youtube.
Beberapa video diantaranya: Suspects & Black Backpacks! Boston Marathon Bombing Event , Boston Marathon Bombing IS STAGED | FULLY EXPOSED , LOOK! Proof That Craft or Blackwater Agents did the Boston Marathon Bombing Event! , dan masih banyak ratusan video lainnya.
Begitu pula dengan website atau situs di internet yang jumlahnya ratusan, pada awalnya foto-foto “tersangka lainnya” menarik perhatian FBI, tapi mengapa tiba-tiba mereka tidak tertarik lagi dengan “foto-foto tersangka lainnya yang lebih mencurigakan“?? , sangat aneh. Breaking: Police Confirm Infowars Photos of Boston Suspects .
Seperti sudah disebutkan diawal artikel, mengutip laporan Dailymail pada hari Selasa, 16 April 2013 (tiba-tiba link / artikel dihapus!), telah menyatakan bahwa sebenarnya ada tujuh bom yang ditanam di acara itu. Juga di CNN sempat diberitakan hal yang sama.
Namun yang meledak hanya dua, artinya pernyataan itu telah membuktikan adanya bom-bom yang tak meledak, namun barang bukti bom-bom itu tak akan pernah diperlihatkan oleh pihak yang bersangkutan kepada publik apalagi kepada wartawan dan semua media “sekutu” pemerintah AS.
Lalu, dimana korban “si kaki buntung” berdiri? Terlihatkah dari ratusan foto ditempat kejadian dimana dia berada? Terlihat pulakan ketiga korban tewas ditempat kejadian pada foto-foto yang jumlahnya banyak tersebut?
Dengan siapa korban-korban tewas itu menonton Marathon? Apakah mereka datang sendirian untuk menonton marathon? Mana saksi-saksi lainnya? Sandy Hook part-2?
Ratusan orang berfoto bersama ditempat kejadian, adakah foto yang dirilis media disaat mereka disana? Apakah pemakaman korban-korban tewas akan dipublikasikan oleh para wartawan yang jumlahnya ratusan? Kemana para jurnalis-jurnalis dari berbagai media?
Anda bisa mencarinya dan membuktikannya di google dengan kata kunci atau keyword:funeral service boston bomb, funeral of boston bomb, boston bomb funeral service… ataupun sejenisnya, hasilnya: NIHIL.
Jika anda tetap mencarinya, yang ada hanyalah foto-foto yang mirip seperti menonton sebuah program acara “reality show!”
Sempat beberapa tv melaporkan “upacara pemakaman” yang tetap tak dapat menguatkan bahwa itu adalah benar-benar upacara pemakaman para korban tewas. Video tersebut tidak dapat membuktikan apapun, karena tidak adanya foto korban di tempat upacara, tidak ada disamping peti jenazah terpampang foto mereka, tidak ada penjelasan atau penyataan dari pihak keluarga korban dan lain sebagainya.
Yang ada, hanyalah penyataan simpati dan belasungkawa dari yang disebutkan sebagai “kerabat atau teman” dari korban, tak jelas “siapa sebenarnya para teman dan kerabat” tersebut. Tidak ada bukti kongkrit.
Lalu bagaimana sebenarnya upacara pemakaman atau funeral serviceyang dianggap “wajar”? Beberapa contohnya dapat di klik pada link ini, (examples for normal funeral service pictures they should do): Picture-1 ,Picture-2 , Picture-3 .
Menurut website-website konspirasi, ada “segunung” pertanyaan-pertanyaan masuk akal yang harus dipertanyakan oleh media kepada pihak berwajib, namun yang ada hanya jawaban yang sangat sedikit dari pertanyaan-pertanyaan yang jumlahnya menggunung itu.
Kembali kepada kemungkinan adanya “tersangka-tersangka asli” atau lainnya yang lebih dicurigai, telah banyak dikirim oleh website-website peneliti konspirasi dengan bukti yang lebih masuk akal.
Tapi justru tak digubris FBI, bagaimana mungkin jika lebih dari dua bom telah ditemukan, tapi tersangka pemngeboman HANYA DUA ORANG? Kemana para pelaku-pelaku lainnya?
Mungkinkah kedua pelaku kakak-beradik telah diset-up untuk tujuan pemerintah AS untuk satu atau beberapa negara dalam operasi false flaguntuk beberapa bulan ke depan?
Yang jelas kelompok elite-elite dunia termasuk Illuminati dan Bilderberg bermain disini, namun mereka semua hanya ada dibelakang layar, duduk manis, dan juga takkan ada yang bisa membuktikannya secara hukum.
Semua kebenaran dan jawabannya masih ada diluar sana, takkan tersentuh, setelah kita melalui semua kejadian diatas, maka…… ini bukanlah suatu akhir, tapi ini adalah awal… “The truth still out there and not save, just keep inside….!” Peace for the world .. to be continue…
Shadow Gov’t Strikes Again at Boston Marathon (1 hour)http://youtu.be/WREIR8Yl5eM
*****
Explosions at Boston Marathon (Monday 15 April 2013), 3 Dead, dozen injures (gallery on Facebook)
b= indocropcicles
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.