Pages

Monday, July 30, 2012

Sejarah Boneka

Tahukah kalian sejak kapan orang mulai mengenal boneka? Boneka bisa dianggap termasuk mainan anak yang paling tua. Namum, fungsi boneka dulu lebih bersifat religius. Yang paling tua di antaranya yang ditemukan di daerah Eropa, berupa peninggalan kebudayaan Aurignacian yang sudah berusia 40.000 tahun. Kebanyakan yang ditemukan adalah boneka perempuan dengan dada dan panggul yang sangat montok, yang diperkirakan sebagai lambang kesuburan. Salah satunya boneka Venus Willendorf, yang ditemukan ddekat Sungai Donan, Austria. Boneka itu terbuat dari pahatan batu kapur setinggi 10 cm, dengan warna merah yang sudah memudar. Boneka lambang kesuburan juga ditemukan di tempat penggalian di Mohenjo-Daro, Pakistan. Dalam kebudayaan prasejarah Mesir dan Cina, boneka digunakan sebagai pengganti kurban manusia yang dikuburkan bersama tokoh-tokoh penting. Dalam peninggalan budaya dari Babilonia ditemukan boneka berbentuk tatahan kayu datar, berwarna, berambut panjang terbuat dari untaian manik-manik tanah liat atau kayu, yang ditemukan di beberapa makam di Mesir yang berasal dari tahun 3000-2000 SM.

Boneka dari tanah liat yang dibuat untuk anak-anak ditemukan di pekuburan Yunani, romawi, maupun Mesir kuno. Yang ditemukan di makan Yunani dan Romawi memiliki engsel, sehingga tangan-kakinya bisa digerakkan. Sebagian besar boneka Yunani waktu itu berbentuk perempuan, untuk disimpan para gadis sampai menjelang pernikahan. Merupakan suatu kebiasaan, para gadis Yunani dan Romawi menjelang menikah melakukan upacara keagamaan. Mereka meletakkan boneka mereka di altar Artemis (dewi para gadis), atau ke altar Diana kalau ia orang Romawi. Konon gadis yang meninggal muda mewariskan koleksi bonekanya pada temannya.

Di Abad Pertengahan, ditemukan boneka-boneka dari kayu, beberapa di antaranya memiliki kaki yang bisa digerakkan. Boneka dimiliki baik oleh anak laki-laki maupun perempuan dari keluarga berada. Boneka mereka umumnya ksatria yang cakap, dari Keluarga Suci atau raja dan ratu. Sedangkan boneka anak-anak keluarga miskin, hanya buatan sendiri dari jerami, kain-kain sisa, batang jagung, atau bahkan dari adonan roti. Boneka modern yang berwajah halus, cantik, dengan tubuh dan kostum indah, muncul di abad XIV. Idenya berasal dai orang Prancis, yang membuat boneka khusus untuk memamerkan mode pakaian dan rambut. Tercatat, "boneka mode" pertama sebesar manusia adalah hadiah yang diberikan Raja Richard II dari Inggris kepada calon istrinya yang saat itu berumur 8 tahun, pada tahun 1396. Robert de Varennes, penjahit Raja Charles VI, diupahi untuk mengkreasikan pakaian-pakaian boneka itu sama dengan ukuran tubuh si putri kecil itu.
Selanjutnya tahun 1413 pembuatan boneka dari tanah liat untuk mainan mulai menjamur. Di antaranya di Nurnberg, Jerman, yang pada abad XV, menjadi tempat pembuat boneka dan mainan anak-anak terkemuka di dunia. Kemudian boneka dari kayu mulai diproduksi menggantikan tanah liat. Paris termasuk penghasil boneka terbesar, yang kebanyakan adalah boneka-boneka untuk mode. Di abad XIX, bermunculan pembuat boneka profesional. Yang terkenal adalah boneka dari Dresden yang berkepala porselin serta boneka Prancis yang kepalanya terbuat dari keramik. Tubuh boneka yang tadinya dibuat dari kulit yang kaku, kini dibuat dari kulit domba yang lebih lembut dan pada tahun 1850 dibuat dari gutta-percha (karet) yang diisi dengan rambut kuda, ganggang laut kering, atau serbuk gergaji. Lengan, tampaknya lebih alami. Detail mata, hidung, dan mulut juga dibuat lebih baik. Di tahun yang sama muncul boneka yang bisa memejamkan dan membuka mata dan bisa berjalan. Bahkan, berkat kotak suara mekanik Johann Nepomuk Maelzel (1827) muncul boneka yang bisa berkata "Papa" dan "Mama" kalau ditekan. Selain itu, pakaian boneka yang tadinya selalu bergaya wanita anggun, kini lebih bervariasi. Termasuk juga boneka bayi yang mengenakan pakaian malam, penjaja yang membawa keranjang barang-barang, boneka bocah kecil berkostum kelasi, boneka dari kain sisa, serta boneka-boneka petani.

Di negara-negara tertentu boneka memiliki berbagai makna. Di Jepang, boneka lebih dianggap sebagai benda-benda festival daripada sebagai mainan anak. Misalnya saja dalam festival bagi para gadis pada bulan Maret, boneka dipakai untuk mewakili kaisar, lengkap dengan istananya. Para gadis usia 7-17 tahun saling mengunjungi koleksi masing-masing. Mereka melakukan ini semua dalam suatu acara upacara yang sudah berlangsung lebih dari 900 tahun. Juga ada festival pada bulan Mei khusus untuk anak laki-laki, dari usia balita sampai usia 15 tahun. Boneka serdadu, senjata, bendera, dan kelompok tokoh-tokoh legendaris ditampilkan untuk menanamkan sifat baik.

Di India, boneka berpakaian berbagai macam kostum diberikan kepada pengantin yang masing kanak-kanak. Sedangkan di Suriah, gadis-gadis yang sudah cukup usia untuk menikah menggantungkan boneka di jendela rumah mereka. Lain lagi di daerah antara Mfengu dan negara bagian Orange Free, Afrika Selatan. Setiap calon pengantin perempuan diberikan sebuah boneka untuk disimpan sampai kelahiran anak pertama mereka, kemudian si ibu akan mendapat boneka lagi agar mendapatkan anak kedua.
Di abad XX, jenis-jenis boneka yang terkenal antara lain boneka Kewpie (1903), By-lo-Baby, yang bisa memejamkan mata saat tidur (1922), boneka Dydee dan Wesy Betsy (1937), dan yang paling terkenal adalah boneka Barbie (1959). Barbie berasal dari nama Barbie Handler, putri pembuat mainan anak-anak, Ruth Handler. Ruth mendirikan Mattel Toy Company di AS tahun 1945. Kesukaan putrinya memainkan boneka kertas model anak remaja lengkap dengan model-model bajunya yang modis, mendorong ia menciptakan boneka remaja dengan perlengkapan pakaian yang modis. Selanjutnya Ruth dan Elliot membuat boneka pemuda dewasa, bernama Ken, seperti nama adik Barbie. Dunia boneka makin diramaikan dengan boneka orang-orang populer, seperti boneka lilin dari Madame Tussaud. Boneka juga semakin pintar, ada yang bisa menangis, ngompol, makan, dan bersendawa!

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.